Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Bank DKI Tumbuh 13 Persen sepanjang 2020

Selain aset, dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,16 persen yoy.
Warga melintas di depan ATM Gallery Bank DKI di Jakarta, Senin (8/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Warga melintas di depan ATM Gallery Bank DKI di Jakarta, Senin (8/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank DKI mencatatkan total aset sebesar Rp63,05 triliun per 31 Desember 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan hari ini (27/4/2021), total aset tersebut tumbuh 13,39 persen secara tahunan (year on year/yoy). Per 31 Desember 2019, total asetnya mencapai Rp55,60 triliun.

Selain aset, dana pihak ketiga (DPK) juga tercatat mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 31,16 persen yoy menjadi Rp48,92 triliun.

Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari jenis giro sebesar 46,84 persen yoy menjadi Rp11,18 triliun, diikuti jenis deposito yang tumbuh 39,30 persen yoy menjadi Rp26,67, dan tabungan tumbuh 5,04 persen yoy menjadi Rp11,08 triliun.

Dari sisi kredit, Bank DKI mencatatkan penurunan sebesar 5,40 persen yoy. Kredit yang diberikan per 31 Desember 2019 tercatat sebesar Rp31,37 triliun menjadi Rp29,68 triliun per 31 Desember 2020.

Demikian pula dari sisi laba bersih menurun 28,95 persen yoy, dari Rp817,24 miliar menjadi Rp580,64 miliar. Hal itu disebabkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 1,82 persen yoy menjadi Rp2,19 triliun.

Sementara itu, sebelumnya Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI melaporkan kinerja positif pada 2020 di tengah tantangan akibat pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba sebesar 9,55 persen secara tahunan.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan Unit Usaha Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp5,99 triliun sampai dengan akhir tahun lalu.

Angka tersebut didominasi oleh penyaluran pembiayaan pada sektor produktif sebesar Rp4,06 triliun atau 67,75 persen dari total pembiayaan. Penyaluran pembiayaan untuk sektor konsumtif sebesar Rp1,93 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper