Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatat pertumbuhan signifikan pada dana murah (current account and savings account/CASA) sepanjang semester I/2025, di tengah tekanan beban bunga yang meningkat.
Dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (30/7/2025), CASA CIMB Niaga tumbuh 10,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp180,64 triliun, dari posisi Rp162,88 triliun pada semester I/2024.
Secara total, dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tercatat naik 4,82% yoy menjadi Rp261,89 triliun, dari sebelumnya Rp249,84 triliun. Ini menunjukkan bahwa kontribusi CASA terhadap total DPK juga meningkat, memperkuat strategi pendanaan berbasis dana murah.
Namun demikian, bank tetap menghadapi tekanan dari sisi beban bunga yang naik 11% menjadi Rp5,76 triliun, dari sebelumnya Rp5,19 triliun. Hal ini turut menekan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang turun tipis 0,47% menjadi Rp6,62 triliun dari Rp6,65 triliun.
Kondisi ini juga tercermin dari koreksi pada NIM yang turun menjadi 3,96%, dari sebelumnya 4,21%. Meski begitu, bank masih bertahan untuk membukukan laba bersih sebesar Rp3,51 triliun, tumbuh 1,94% dibandingkan semester I/2024 yang sebesar Rp3,44 triliun.
Pertumbuhan laba ini ditopang oleh efisiensi dari sisi risiko kredit, yakni penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai (impairment loss) yang turun 35,29% secara tahunan menjadi Rp565,81 miliar.
Baca Juga
Dari sisi intermediasi, CIMB Niaga menyalurkan kredit sebesar Rp231,84 triliun, naik 6,79% yoy. Adapun rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR) meningkat menjadi 87,27% dari 85,74%, mencerminkan ekspansi kredit yang tetap dalam batas likuiditas yang sehat.
Sepanjang paruh pertama tahun ini, loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga juga naik menjadi 87,27% dari posisi sebelumnya sebesar 85,74%.