Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Faktor Kunci AXA Financial Indonesia Mampu Berbalik Cetak Laba 2020

Chief Financial Officer AXA Bukit Rahardjo menjelaskan bahwa di tengah berbagai tantangan terkait pandemi Covid-19 dan ketidakpastian situasi ekonomi, pihaknya mampu membukukan laba dan pertumbuhan sejumlah indikator kinerja pada 2020. 
Ilustrasi Maestro Infinite Protection, produk asuransi dari PT AXA Financial Indonesia, bagian dari AXA Group. /Dok. AXA Financial Indonesia
Ilustrasi Maestro Infinite Protection, produk asuransi dari PT AXA Financial Indonesia, bagian dari AXA Group. /Dok. AXA Financial Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Stabilnya pendapatan premi dan efisiensi biaya menjadi faktor utama bagi PT AXA Financial Indonesia dalam membukukan pertumbuhan laba pada 2020. Kondisi itu berbalik untung dibandingkan dengan 2019 yang sempat mengalami rugi.

Chief Financial Officer AXA Bukit Rahardjo menjelaskan bahwa di tengah berbagai tantangan terkait pandemi Covid-19 dan ketidakpastian situasi ekonomi, pihaknya mampu membukukan laba dan pertumbuhan sejumlah indikator kinerja pada 2020. 

Dia menjabarkan bahwa pada 2020, AXA membukukan laba setelah pajak senilai Rp71,8 miliar, berbalik untung dari posisi 2019 yang sempat mencatatkan rugi Rp3,7 miliar. Unit syariah AXA pun mencatatkan laba Rp12,5 miliar atau tumbuh 2,8% (year-on-year) dari sebelumnya Rp12,2 miliar.

Menurut Bukit, terdapat dua faktor yang mendorong perolehan laba pada 2020. Pertama yakni pendapatan premi yang relatif stabil meskipun saat awal pandemi Covid-19 melanda sempat terdapat kekhawatiran bisnis asuransi akan terganggu.

Sepanjang 2020, AXA membukukan premi Rp1,3 triliun atau melambat 4,8% (yoy) dari sebelumnya Rp1,37 triliun. Bukit menilai bahwa capaian itu cukup terjaga di tengah kondisi ekonomi yang sangat tertekan, dan didorong oleh faktor kedua yang membuat perolehan laba perseroan tetap optimal.

"Faktor kedua kami beradaptasi dengan situasi pandemi, dengan inisiatif penurunan biaya, ketika banyak tekanan market kami sangat efisien. Biaya-biaya yang tidak perlu dikeluarkan kami simpan dan kami lakukan penguatan kapasitas teknologi, penempatan biaya lebih strategis untuk marketing dan digitalisasi," ujar Bukit saat menjawab pertanyaan Bisnis dalam media briefing AXA Financial Indonesia, Kamis (6/5/2021).

Pada 2020, perseroan membukukan jumlah beban Rp1,25 triliun atau turun hingga 22,8% (yoy) dari sebelumnya Rp1,6 triliun. Penurunan terbesar terjadi dalam jumlah beban klaim dan manfaat, yakni berkurang hingga 33,9% (yoy) atau sekitar Rp295,1 miliar.

AXA Financial membayarkan klaim sepanjang 2020 senilai Rp327,8 miliar atau turun 19,8% (yoy) dari sebelumnya senilai Rp409,05 miliar. Menurut Bukit, sebesar Rp14,8 miliar merupakan klaim terkait Covid-19 yang menjadi komitmen perseroan dalam memberikan proteksi di tengah pandemi.

"Ini menunjukkan AXA Financial Indonesia terus berusaha memberikan perlindungan yang relevan di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.

Sementara itu, menurut Presiden Direktur AXA Financial Indonesia Niharika Yadav, kinerja keuangan yang kuat pada 2020 menunjukkan bahwa pihaknya mengedepankan ketangguhan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan cara baru dalam memenuhi kebutuhan tenaga pemasar, nasabah, dan karyawan.

“Kinerja keuangan diperkuat dengan implementasi strategi perusahaan yang fokus pada transformasi untuk memperkuat proposisi, dukungan dan layanan bagi nasabah, tenaga pemasar, dan mitra bisnis kami. Salah satunya dengan meningkatkan layanan nasabah melalui peningkatan digitalisasi sistem operasional,” ujar Niharika dalam kesempatan yang sama.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper