Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. memiliki sederet rencana pengembangan produk MotionBanking, layanan perbankan digital perseroan.
Diketahui, MNC Bank telah mendapatkan izin untuk menjalankan layanan perbankan digital dari OJK pada 25 Mei 2021. Layanan perbankan digital tersebut diusung dengan nama MotionBanking. Dengan izin ini, nasabah dapat membuka rekening simpanan di MNC Bank secara online (digital) tanpa perlu ke cabang.
Corporate Secretary Group Head MNC Bank Heru Sulistiadhi menjelaskan adanya izin untuk melakukan digital onboarding ditambah dengan status perseroan sebagai bank umum devisa, menjadikan MotionBanking sebagai lokomotif pertumbuhan perseroan tanpa dibatasi wilayah operasional dari kantor cabang. Cukup dengan e-KTP siapapun sudah bisa membuka rekening Motion.
Dengan efisiensi biaya akuisisi nasabah menggunakan MotionBanking serta menjalankan cross selling dan konversi userbase MNC Group yang berjumlah ratusan juta, perseroan optimistis dapat meningkatkan jumlah nasabah secara signifikan.
Selanjutnya, MNC Bank telah menyiapkan sederet rencana untuk pengembangan produk MotionBanking berupa penambahan fitur-fitur baru.
"Ke depannya akan ada banyak lagi fitur-fitur baru dan menarik dari MotionBanking yang sedang dikembangkan," terangnya dalam penjelasan kepada Bursa, yang dikutip pada Selasa (1/6/2021).
Heru memerinci penambahan fitur baru mulai dari fitur pengajuan kartu kredit secara online dengan persetujuan berbasiskan Artificial Intelleigence hingga fitur personal financial management berlandaskan machine learning.
Di samping itu, ada fitur menarik lainnya seperti kemampuan open banking dengan pihak di luar industri perbankan termasuk seluruh ekosistem MNC Group yang memiliki kelengkapan media massa, sosial media, pay tv, aplikasi OTT, e-commerce, properti, hingga layanan finansial terintegrasi.
Kehadiran MotionBanking diharapkan dapat menawarkan pengalaman perbankan terbaik dan terlengkap bagi nasabah serta memberikan potensi bisnis yang besar bagi perseroan.
Lebih lanjut, Heru menyampaikan sampai saat ini perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan serta dapat mempengaruhi harga saham perseroan.
