Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Minta Sikap Resmi Bank MNC (BABP) dan Nationalnobu (NOBU) soal Merger

Proses penggabungan usaha antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) masih dalam posisi menggantung.
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).
Logo PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU).

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunggu sikap resmi dari perysahaan terkait kelanjutan penggabungan usaha antara PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU). Merger kedua perusahaan sudah disiapkan sejak 2023 karena kekurangan modal. Aksi korporasi kelompok konglomerat MNC dan Lippo itu jadi tanda tanya karena syarat modal yang menjadi alasan awal telah terpenuhi. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyatakan langkah konsolidasi antara Bank MNC dan Bank Nobu pada dasarnya masih berlangsung, terutama karena sudah ada kepemilikan silang (cross ownership) antar kedua perusahaan. Namun, ia mengakui selalu ada kemungkinan bagi para pihak untuk mengubah keputusan di tengah jalan.

“Ini bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Kalau kedua belah pihak pada akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan, itu hak mereka. Kami tidak ingin ada situasi seperti ‘pernikahan’ yang dipaksakan tapi tidak membawa kebahagiaan,” ungkap Dian dalam pertemuan media yang digelar Selasa (3/6/2025).

Ia juga mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu keputusan resmi dari kedua institusi perbankan tersebut. Ia menegaskan bahwa regulator tidak memiliki wewenang untuk memaksa dua bank besar itu untuk bergabung.

“Kami menunggu surat resmi dari mereka. Dulu permintaan merger disampaikan secara tertulis, jadi kalau ada perubahan keputusan, sebaiknya juga disampaikan secara tertulis,” tuturnya.

Dian menjelaskan bahwa langkah konsolidasi antara Bank MNC dan Bank Nobu pada dasarnya masih berlangsung, terutama karena sudah ada kepemilikan silang (cross ownership). Namun, ia mengakui selalu ada kemungkinan bagi para pihak untuk mengubah keputusan di tengah jalan.

Di sisi lain, dalam rencana merger keduanya justru muncul kehadiran pemegang saham baru di tubuh Bank Nobu. Perusahaan asuransi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance, diketahui berniat mengambil alih 40% kepemilikan saham Bank Nobu, atau sekitar 2,99 miliar lembar saham.

“Kehadiran investor baru di Bank Nobu menunjukkan bahwa proses merger masih dalam pertimbangan, meskipun keterlibatan pihak yang lama tetap belum sepenuhnya tertutup,” jelas Dian.

Manajemen PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) juga buka suara perihal kabar merger dengan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) yang kembali mencuat. Pasang surut kabar itu telah berlangsung sejak awal 2023 silam.

Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), bank milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo itu sebelumnya dicecar mengenai pemberitaan proses merger yang hingga kini masih menggantung dan menjadi pertanyaan apakah aksi tersebut akan batal. Terkait pemberitaan tersebut, perseroan berkilah bahwa informasi yang beredar bukan berasal dari manajemen Bank MNC.

“Sehingga kami tidak mengetahui sumber dan kebenaran berita dimaksud,” demikian tertulis dalam dokumen yang ditandatangani Rita Montagna Siahaan selaku Presiden Direktur dan Hermawan selaku Direktur BBAP, Jumat (2/5/2025).

Lebih lanjut, manajemen Bank MNC mengaku tidak memiliki informasi perihal komunikasi maupun pembicaraan antara manajemen maupun pemegang saham pengendali perseroan dengan pihak Bank Nobu terkait rencana merger.

Bank MNC juga menyebut bahwa tidak terdapat informasi lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perseroan serta dapat memengaruhi harga saham perseroan ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper