Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Digital 'Tech Company' Kian Marak, Waspada Ekosistem Tertutup

Platform digital yang memanfaatkan basis penggunanya berhati-hati berkaitan persaingan usaha. Jangan sampai niatan dalam membantu inklusi keuangan di Indonesia tercoreng akibat menerapkan eksklusivitas bagi nasabah dari basis pengguna platform miliknya.
Nasabah menggunakan aplikasi Jenius, bank digital milik BTPN. /Bisnis-Feni Freycinetia
Nasabah menggunakan aplikasi Jenius, bank digital milik BTPN. /Bisnis-Feni Freycinetia

Bisnis.com, JAKARTA — Fenomena perusahaan teknologi yang mengincar layanan 'bank digital' atau perbankan terintegrasi di bawah naungannya, diproyeksi bakal semakin ramai di Indonesia.

Kepala Ekonom Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengungkap hal ini didorong oleh regulasi ketat yang belum memungkinkan sebuah perusahaan teknologi tersebut membuka perizinan perbankan secara mandiri.

"Peraturan yang ada di Indonesia masih belum memperbolehkan dan belum memungkinkan sebuah layanan perbankan dibuka langsung oleh perusahaan teknologi. Maka, strateginya mereka ini mulai mengincar untuk mengakuisisi perbankan yang ada. Biasanya yang BUKU I atau II," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (11/6/2021).

Menurutnya, keinginan tech-company seperti e-commerce, ride-hailing, atau platform perpesanan instan bersaing dengan bank digital besutan perbankan konvensional atau bank konvensional itu sendiri, merupakan hal positif bagi lanskap industri perbankan Tanah Air.

"Salah satu manfaat dari bank digital itu memang meningkatkan inklusi keuangan masyarakat, terutama bagi lebih dari 70 persen penduduk pengguna internet di Indonesia. Selain itu, buat bank itu sendiri mereka bisa mengincar biaya services yang lebih murah. Ada inklusi & efisiensi," tambahnya.

Tech-company yang menggelar layanan perbankan pun dinilai tak perlu repot-repot mencari nasabah, karena telah memiliki ekosistem pengguna tersendiri yang bisa dibidik, dan bisa jadi selama ini belum tersentuh oleh layanan lembaga keuangan konvensional.

Sebagai contoh, platform ride-hailing memiliki mitra para pengendara ojek online dan warung makan yang bisa menjadi nasabah. Begitu pula dengan e-commerce yang memiliki mitra 'pelapak online' atau aplikasi pesan instan yang bisa meraup ceruk pangsa pasar kaum milenial.

Namun demikian, Yose mengingatkan agar platform digital yang memanfaatkan basis penggunanya berhati-hati berkaitan dengan persaingan usaha. Jangan sampai niatan dalam membantu inklusi keuangan di Indonesia tercoreng akibat menerapkan eksklusivitas.

"Terpenting, jangan sampai membuat ini jadi captive market buat basis pengguna di ekosistemnya. Harus tetap menjaga agar ekosistem mereka itu terbuka. Jangan sampai para mitra itu misalnya, hanya bisa memperoleh akses pembayaran atau kredit dari layanan keuangan mereka sendiri," jelas Yose.

Selain itu, pria yang juga Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc) ini pun berharap regulasi terkait standar layanan, tingkat kesehatan, dan prudent dari perbankan digital itu sendiri untuk terus di-update oleh otoritas.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper