Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan transaksi pembayaran digital terus mengalami akselerasi. Salah satunya transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan volume transaksi QRIS tumbuh pesat sebesar 186% YoY mencapai 689,07 juta transaksi.
"Dengan jumlah pengguna dan merchant masing-masing mencapai 55,02 juta dan 35,1 juta pada November 2024," ujarnya pada konferensi pers hasil RDG pada Rabu (18/12/2024).
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, pertumbuhan per November lebih tinggi. Sampai dengan Oktober 2024, transaksi QRIS tumbuh 183,9% YoY dengan jumlah pengguna mencapai 54,1 juta dan jumlah merchant 34,7 juta.
Sementara, volume transaksi digital banking pada November 2024 tercatat 2,04 miliar transaksi atau tumbuh sebesar 40,1% YoY, sementara volume transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 33,4% YoY mencapai 1,44 miliar transaksi.
Di sisi lain, volume transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM/debit pada periode yang sama turun 10,9% YoY menjadi 562,75 juta transaksi. Penurunan ini mengalami perlambatan setelah pada Oktober 2024 turun 11,4% YoY menjadi 558,8 juta transaksi.
Baca Juga
Volume transaksi kartu kredit pada bulan kesebelas tahun ini tumbuh 21,1% YoY mencapai 41,15 juta transaksi. Sementara, pada Oktober 2024 tumbuh 19,6% YoY mencapai 39,7 juta transaksi.
Dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal yang Diedarkan (UYD) tumbuh 11,9% (yoy) menjadi Rp1.105,8 triliun secara nominal pada akhir November 2024.