Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nasabah Kelas Kakap Makin Cari Proteksi, Peluang bagi Industri Asuransi

Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai bahwa pandemi Covid-19 secara umum meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi kesehatan.
Unit Linked. Berdasarkan data Departemen Perlindungan Konsumen OJK, pengaduan produk unit-link pada periode 2020 tercatat naik mencapai 593 layanan konsumen, dari 360 pada 2019. /istimewa
Unit Linked. Berdasarkan data Departemen Perlindungan Konsumen OJK, pengaduan produk unit-link pada periode 2020 tercatat naik mencapai 593 layanan konsumen, dari 360 pada 2019. /istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Masyarakat kelas atas dinilai semakin mencari proteksi di tengah pandemi Covid-19 yang belum kunjung membaik, baik perlindungan kesehatan maupun proteksi aset-asetnya. Kondisi itu dinilai menjadi peluang bagi industri asuransi untuk meningkatkan penetrasi produk premium.

Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai bahwa pandemi Covid-19 secara umum meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi kesehatan. Sebagian masyarakat menilai asuransi dapat melengkapi proteksinya dari ancaman virus corona mauupun risiko lainnya.

Menurut Bhima, dari seluruh lapisan segmen, masyarakat kelas atas akan lebih banyak memproteksi dirinya dibandingkan dengan segmen lain. Hal tersebut dilandasi oleh beberapa faktor, seperti adanya kemampuan kelas kakap untuk mengalokasikan dana cukup besar untuk asuransi.

"Jika dilihat dari sisi pribadi, ada anggapan masyarakat kelas atas cenderung lebih melindungi diri dalam kondisi saat ini, makanya asuransi kesehatan premium saat ini banyak dicari. Mereka mencari perlindungan maksimal," ujar Bhima kepada Bisnis, Senin (9/8/2021).

Meskipun turut terdampak oleh pandemi Covid-19, masyarakat kelas atas cenderung memilik alokasi dana yang tebal sehingga bisa menggunakannya untuk melindungi diri dan aset-asetnya. Oleh karena itu, menurut Bhima, mereka akan bersedia membeli asuransi untuk memproteksi kesehatan, properti, kendaraan, hingga aset lainnya.

Masyarakat kelas atas pun akan memikirkan proteksi aset jika terjadi krisis. Bhima menilai bahwa saat ini pandemi Covid-19 belum terkendali, jika kondisinya semakin memburuk maka masyarkat kelas kakap bisa mulai mempertimbangkan berbagai proteksi.

"Mereka khawatir ada social unrest, gejolak politik, ada concern itu, seperti pada 1998. Itu bisa dipikirkan oleh kelas atas," ujarnya.

Menurut Bhima, tingginya kebutuhan masyarakat kelas atas dapat dimanfaatkan oleh industri asuransi dengan memasarkan produk-produk premium melalui cara yang tepat. Hal tersebut dapat membawa keuntungan yang baik bagi perusahaan asuransi maupun keamanan bagi nasabah terkait.

Adapun, dia menilai bahwa dari sisi kinerja bisnis, perolehan premi dari segmen nasabah kelas menengah akan cukup optimal saat ini. Misalnya, perolehan premi asuransi properti bisa tumbuh optimal dari meningkatnya kredit pemilikan rumah (KPR) yang menjadi kebutuhan kelas menengah.

"Di segmen ritel, yang akan rebound lebih cepat perumahan kelas menengah karena kebutuhan. Segmen masyarakat berpenghasilan rendah [MBR] lagi turun, middle class berkembang bagus," ujar Bhima.

Di sisi lain, masyarakat kelas atas berpotensi menunda belanja premi karena mereka menunggu membaiknya kondisi bisnis. Berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), perolehan premi terbesar pada kuartal I/2021 berasal dari produk unit-linked dan dengan jenis pembayaran premi tunggal (single premium). 

Unit-linked merupakan produk asuransi yang memiliki muatan investasi, sehingga nasabah bisa memiliki proteksi sekaligus mengembangkan dananya. Produk itu, beserta jenis pembayaran premi tunggal, dinilai banyak berasal dari segmen nasabah kelas kakap. "Kelas paling atas menunggu sentimen investasi," ujar Bhima.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper