Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penetrasi Bank Syariah RI Baru 6 Persen, Masih Kalah dari Negara Tetangga

Rasio aset perbankan syariah terhadap perbankan nasional sejauh ini berada pada 6 persen, lebih rendah dibandingkan negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei.
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis
Karyawan melanyani nasabahyang melakukan transaksi di PT Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (1/2/2021). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -- Penetrasi perbankan syariah nasional diakui masih sangat jauh dari negara-negara muslim tetangga. Upaya strategis lanjutan khususnya perbankan masih sangat diperlukan.

Adapun, rasio aset perbankan syariah sejauh ini berada pada 6 persen, tertinggal dari Malaysia sebesar 29 persen dan Brunei 57 persen. Penetrasi tertinggi masih dimiliki oleh Saudi Arabia dengan 63 persen, sedangkan Kuwait di angka 49 peren.

Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo menyampaikan upaya untuk dapat terus meningkatkan penetrasi perbankan syariah masih terus dilanjutkan.

Perseroan fokus untuk melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi keuangan, yang pada akhirnya untuk meningkatkan inklusi keuangan.

"Memang peningkatannya masih sangat terbatas. Kami pun terus meningkatkan sosialisasi guna meningkatkan literasi agar kinerja perbankan syariah dapat meningkat lebih baik," sebutnya.

Firman pun menyampaikan perseroan akan fokus untuk peningkatkan aset termasuk modal ke depannya agar menembus bank umum kelompok usaha (BUKU) IV.

Pasalnya, dengan menjadi bank besar, perseroan dapat kesempatan mengelola dana masyarakat lebih banyak dan debitur pembiayaan lebih berkualitas.

"Pada akhirnya pun akan memberi kesempatan bank syariah untuk tumbuh lebih baik dalam memberi kontribusi pertumbuhan ekonomi," sebutnya.

Chief of Economist Bank Syariah Indonesia Banjaran Surya Indrastomo mengakui penetrasi perbankan syariah sangat terbatas.

Namun, dia berpendapat perbankan syariah lebih potensial untuk menjadi lebih besar. Bahkan dibandingkan dengan bank-bank syariah di negara muslim lain.

"Pertumbuhan rata-rata kinerja bank syariah selalu tinggi, dan menjadi incaran banyak investor. Terlebih pasar ekonomi syariah Indonesia masih sangat besar untuk menjadi target bisnis bank syariah," sebutnya.

Banjaran pun menggaris bawahi perbankan syariah masih mampu menjaga pertumbuhan lebih baik di bandingkan bank konvensional Tanah Air. Pertumbuhan pembiayaan masih terus tercatat positif dengan kualitas pembiayaan yang sangat terjaga.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper