Bisnis.com, JAKARTA -- Lini keuangan PT Astra International Tbk (ASII), Astra Financial konsisten mengukuhkan posisinya sebagai pemain multifinance terbesar di Indonesia dengan menguasai lebih dari 20% market share industri pembiayaan dalam 3 tahun terakhir.
Direktur PT Astra International Tbk. (ASII) sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin mengatakan industri pembiayaan sempat dihantam Covid-19 yang membuat kinerjanya turun 40% secara tahunan atau year-on-year (YoY).
Selanjutnya, performa industri multifinance berhasil pulih seperti masa sebelum pandemi dengan mencatatkan pertumbuhan 18% pada 2023. Sampai bulan Mei 2024, pertumbuhan industri multifinance naik 1% dibandingkan dengan periode yang sama 2023.
"Astra Financial itu mempertahankan market share di antara 23%-25% dalam 3 tahun terakhir," kata pria yang akrab disapa Abong di acara Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 di Jakarta, Senin (29/07/2024).
Secara rinci, total pembiayaan industri multifinance pada 2019 sebesar Rp429,3 triliun, kemudian turun 40% menjadi Rp258,9 triliun di 2020. Kemudian membaik di tahun 2021 menjadi Rp352 triliun.
Pada 2022 pembiayaan industri multifinance melebihi capaian sebelum pandemi di angka Rp463,2 triliun, lalu melesat 18% menjadi Rp544,9 triliun di 2023.
Baca Juga
Sampai bulan Mei 2024 pembiayaan industri multifinance mencapai Rp229,6 triliun, naik 1% dari periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp226,6%.
"Kami melihat dari segi performa di Astra Financial untuk multifincane kami, market share kami bahkan meningkat 25% [dari market share Mei 2023 sebesar 23%]," kata Abong.
Abong melihat pembiayaan untuk kendaraan masih meningkat meskipun industri otomotif sempat lesu pada awal 2024.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales mencapai 215.069 unit pada Januari-Maret 2024, turun 23,9% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebanyak 282.601 unit.
"Karena dari segi portfolio pembiayaan, pembiayaan roda empat 56% daripada industri pembiayaan, roda dua 20%," kata dia.
Sampai kuartal I/2024, Astra Financial melalui unit bisnisnya, PT Federal International Finance (FIF), Astra Credit Companies (ACC), dan Toyota Astra Finance (TAF) telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp33,3 triliun, meningkat 8,1% yoy dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023.
Untuk pembiayaan alat berat melalui Surya Attha Nusantara Finance (SANF) dan Komatsu Astra Finance (KAF) telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp3,3 triliun, meningkat 4,4% yoy dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Kemudian pada sektor asuransi umum, Asuransi Astra memperoleh premi bruto senilai Rp2,5 triliun pada kuartal pertama 2024.
Abong menambahkan dalam semester II/2024 ini pihaknya berharap pameran GAIKINDO Indonesia International Asuto Show (GIIAS) dapat menjadi stimulus kinerja Astra sebagai pemegang hak platinum sponsor.
Ditambah, dirinya juga berharap pada sisa ini pemerintah mampu menjaga suku bunga, mengendalikan inflasi, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga industri otomotif semakin pulih.
"Kalau industri otomotif meningkat, baik roda dua atau roda empat, otomatis akan memberikan efek kepada jasa keuangan khususnya di Astra Financial termasuk asuransi," pungkasnya.