Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Bank Neo (BBYB) Bicara soal Harga Sahamnya yang Meroket

Beberapa hal memengaruhi kenaikan harga saham perseroan. Salah satunya yakni antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap pertumbuhan bank digital yang tinggi.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo Bank Neo Commerce di Jakarta, Kamis (19/4/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Neo Commerce Tbk. meyakini investor tidak akan ragu terhadap prospek bisnis bank digital sehingga mengerek harga saham perseroan.

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk. Tjandra Gunawan menanggapi pertanyaan media mengenai harga saham BBYB yang meroket sejak peluncuran aplikasi neo+ pada Maret lalu.

Pada perdagangan hari ini (8/9/2021), harga saham BBYB berakhir di level Rp1.375 atau turun 4,84 persen dari harga penutupan sebelumnya. Namun demikian, harga sahamnya sudah melonjak 222,60 persen dalam tiga bulan terakhir.

Tjandra Gunawan mengatakan ada beberapa hal yang memengaruhi kenaikan harga saham perseroan. Salah satunya yakni adanya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap pertumbuhan bank digital yang tinggi.

Layanan digital akan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan. Adapun Bank Neo Commerce sangat fokus terhadap hal yang dibutuhkan masyarakat.

"Maka dari itu, kami yakin masyarakat pun tidak ragu terhadap prospek bisnis kami ke depannya," katanya dikutip dari laporan penyelenggaraan paparan publik insidentil yang digelar pada Senin (6/9/2021).

Menurutnya, kenaikan saham juga dipengaruhi oleh ketertarikan masyarakat untuk menggunakan layanan bank digital milik perseroan yakni aplikasi neo+. Hal itu berkat aktivitas pemasaran yang dilakukan perseroan maupun konten media sosial yang ramai dibicarakan.

Selain itu, setelah OJK merilis aturan baru mengenai bank digital yaitu peraturan tentang bank umum dalam POJK No. 12/POJK.03/2021 dan peraturan tentang penyelenggaraan produk bank umum dalam POJK No. 13/POJK.03/2021 juga menjadi pegangan bagi masyarakat dan pemegang saham bahwa kehadiran bank digital sudah mulai diakui di Indonesia.

Dia menambahkan perseroan telah melakukan berbagai proses persiapan sebelum mendeklarasikan menjadi bank digital. Sehingga saat ini Bank Neo Commerce mampu menyusul bank digital lain yang lebih dulu meluncur ke publik.

"Dapat dikatakan, kami bukan menjual konsep dan mimpi, melainkan membangun fundamental yang baik yang kemudian kami kembangkan menjadi model bisnis kami," imbuhnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper