Bisnis.com, JAKARTA - Panitia Seleksi Pemilihan Calon Anggota Dewan Pengawas SWF Indonesia Investment Authority (INA) mengumumkan membuka peluang pendaftaran untuk satu posisi dewan pengawas.
"Jabatan yang akan diisi satu kursi jabatan sebagai Dewan Pengawas dengan masa jabatan 5 tahun," ulas Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga ketua Panitia Seleksi, Senin (21/7/2025).
Berdasarkan laman resmi INA, jabatan yang akan segera diseleksi ulang itu saat ini diisi oleh Darwin Cyril Noerhadi. Sosok yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 2021 lalu itu adalah Dewan Pengawas INA dari profesional dengan latar pendiri firma investasi Creador Indonesia. Masa Jabatan Darwin hingga Januari 2026 mendatang.
Dalam pengumuman disebutkan calon pengawas INA ini adalah warga negara Indonesia dengan usia maksimal 65 tahun per tanggal 22 Januari 2026. Selain itu, calon pengawas ini bukan pengurus ataupun anggota partai politik.
Syarat lainnya calon pengawas memiliki pengalaman di sektor keuangan minimal 20 tahun dan syarat di level direksi atau profesional senior paling sedikit 5 tahun. Sedangkan perusahaan tempat berkarir dipersyaratkan minimal memiliki kapitalisasi pasar ataupun ekuitas minimal Rp50 triliun. Dapat juga berasal dari professional global minimal perusahaan top 15 di bidangnya. Pengawas juga dapat berasal dari regulator ataupun SRO industry jasa keuangan nasional.
Seleksi dibuka mulai 21 Juli 2025 pukul 09.00 WIB hingga ditutup pada 1 Agustus 2025 pukul 17.00 WIB. Calon pengawas diminta memasukkan berkas yang dibutuhkan seperti SPT hingga LHKPN bagi calon pelamar yang berasal dari penyelenggara negara. Detail pendaftaran dapat diakses melalui https://seleksi-dewas-lpi.kemenkeu.go.id/.
Baca Juga
Pada Januari 2025 lalu, Menkeu Sri juga telah melantik pengawas baru yakni Erwandi Hendarta untuk periode 2025-2030. Sosok ini menggantikan Yozua Makes, pengendali Grup Plataran. Sedangkan Haryanto Sahari terpilih sebagai pengawas untuk periode kedua.
Saat pelantikan Erwandi, Menkeu Sri menyebut bahwa INA sebagai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia telah mencatat prestasi dan reputasi yang membuatnya diakui di dunia internasional. Saat ini, INA berhasil melipatgandakan Asset Under Management (AUM) hingga mencapai Rp144 triliun dari modal awal Rp75 triliun dalam kurun waktu 4 tahun. INA juga memperoleh komitmen dari investor yang berasal dari 14 negara berbeda dengan total komitmen lebih dari USD 25 miliar (setara Rp400 triliun).
“Ini adalah sebuah prestasi yang harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan karena Bapak Presiden Prabowo terus menyampaikan pentingnya investasi di Indonesia untuk bisa mencapai berbagai tujuan dan target-target pembangunan,” papar Menkeu kala itu.