Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Syariah yang Kantongi Izin OJK Terus Bertambah

Anggota AFSI di sektor jasa keuangan atau di bawah regulasi OJK, ada 8 fintech peer-to-peer [P2P] lending, 6 platform inovasi keuangan digital [IKD], dan 5 platform securities crowdfunding [SCF] yang masih berproses.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Para pelaku teknologi finansial (tekfin/fintech) berbasis syariah mulai meramaikan jajaran platform resmi dengan lisensi berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Hal ini diungkap Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya dalam diskusi virtual Business Meeting Lembaga Keuangan Syariah sektor IKNB, Selasa (14/9/2021). 

"Kami sudah ada beberapa anggota resmi, dapat beroperasi, dan mendapatkan lisensi Bank Indonesia maupun OJK. Terkhusus anggota AFSI yang di sektor jasa keuangan atau di bawah regulasi OJK, ada 8 fintech peer-to-peer [P2P] lending, 6 platform inovasi keuangan digital [IKD], dan 5 platform securities crowdfunding [SCF] yang masih berproses," jelasnya. 

Ronald mengungkap bahwa pelaku UMKM yang mulai berminat memasuki ekosistem syariah secara total, bisa memilih layanan dari beberapa platform tersebut, disesuai dengan kebutuhan masing-masing. 

Fintech P2P lending berguna untuk memperoleh modal kerja atau pinjaman produktif bernilai kecil dan tergolong tempo singkat. Beberapa pemain resmi anggota AFSI, yaitu Ammana, Qazwa, ALAMI, Duha Syariah, Ethis, Kapital Boost, DanaSyariah, dan Berkah. Masing-masing memiliki akad berbeda atau segmen tersendiri mulai dari UMKM di level mikro sampai menengah, sampai terkhusus properti. 

Adapun, 6 pemain IKD terdiri dari 4 klaster aggregator, yaitu Sobat Syariah, SyarQ, eFunding, dan OneShaf, sisanya ada penyedia tanda tangan digital PrivyID yang mengakomodasi akad syariah dari lembaga keuangan secara digital dan credit score Tongdun. 

Terakhir, pemain securities crowdfunding anggota AFSI yang tengah memproses izin OJK sebagai penyelenggara fintech urun dana syariah, yaitu Urun-RI, URUNMODAL, Xaham, dan Vestora. Adapun, Shafiq (PT Shafiq Digital Indonesia) telah terlebih dulu memperoleh izin. 

Ronald mengungkap bahwa salah satu keuntungan UMKM yang berminat menggunakan layanan digital syariah secara penuh, yaitu potensi terhubung dengan ekosistem syariah yang lebih besar. 

Hal ini terdorong oleh tiga pilar, yaitu literasi syariah yang makin terdongkrak, talent atau sumber daya manusia (SDM) terkhusus yang makin kompeten, serta perkembangan infrastruktur keuangan digital yang masif, didukung terbentuknya Bank Syariah Indonesia. 

"AFSI sendiri telah memiliki ekosistem yang besar dengan lebih dari 100 member, yang bersinergi, bersama-sama mendorong ekosistem syariah melalui pemanfaatan teknologi. Anggota pun bukan hanya penyelenggara, namun juga ada lembaga pendidikan, perbankan syariah, lembaga hukum, dan lainnya," tambahnya. 

Pelaku usaha yang ingin menerapkan prinsip syariah secara penuh mulai dari merambah layanan fintech pun tak perlu ragu, karena Indonesia tergolong salah satu ekosistem syariah yang berkembang pesat. 

Didorong banyaknya kaum muda yang memang didominasi unbanked & underserved, populasi muslim besar, kelas menengah yang berkembang, serta telah diakui dunia sebagai Digital Ready Country

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper