Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) mengungkapkan bahwa proses jual beli 10 persen saham PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia (Mandiri InHealth) milik Jasindo kepada Indonesia Financial Group (IFG) diupayakan selesai pada tahun ini.
Jasindo dan BUMN Holding Perasuransian dan Penjaminan, IFG, telah menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) tersebut pada 8 November 2021, guna memperkuat posisi holding di pasar asuransi.
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo Cahyo Adi mengatakan, perjanjian itu masih berada di tahap awal dan masih terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan transaksi jual beli.
"Kemarin itu CSPA jadi kami dengan IFG sepakati jual beli saham Mandiri InHealth tapi dengan syarat karena ini memang perlu syarat-syarat seperti persetujuan dari pemegang saham, perlu RUPS, perlu pelaporan ke OJK, dan sebagainya. Memang seperti tahap awal dari kedua pihak untuk lakukan penjualan, memang belum 100 persen selesai," ujar Cahyo kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia belum dapat mengungkapkan besaran nilai penjualan saham yang disepakati. Namun, pihaknya berharap upaya penyelesaian sejumlah persyaratan rencana jual beli saham tersebut dapat tuntas pada tahun ini. "Targetnya diharapkan bisa tahun ini," imbuhnya.
Adapun, menurutnya, keputusan melepas saham Mandiri InHealth kepada IFG memang sejalan dengan rencana pengembangan bisnis asuransi kesehatan oleh IFG melalui anak usahanya, IFG Life.
"Kebetulan IFG memang berminat. Sesuai mekanisme yang ada kami sudah tawarkan ke pemegang saham existing tapi memang tidak ada respon. Akhirnya jual ke IFG dan IFG memang ada rencana pengembangan asuransi kesehatan ke depan. Dia kan punya IFG Life berbisnis di bidang itu. Jadi relevan, akhirnya kami melepas itu dan IFG ingin beli," katanya.
Sementara itu, Jasindo akan menaruh fokus lebih besar pada lini bisnis yang menjadi kompetensi utama perseroan di segmen korporasi, seperti asuransi rangka kapal atau marine hull, asuransi pengangkutan atau marine kargo, asuransi rekayasa atau engineering, dan lainnya.
Adapun, per Oktober 2021, lini bisnis utama Jasindo tersebut mencatatkan pertumbuhan premi. Perolehan premi untuk asuransi marine hull mencapai Rp375 miliar atau naik 85,64 persen dibandingkan capaian per Oktober 2020 yang sebesar Rp202 miliar. Asuransi kargo per Oktober 2021 mencapai Rp47 miliar atau naik dari sebelumnya per Oktober 2020 yang mencapai Rp45 miliar, dan asuransi engineering per Oktober 2021 mencapai Rp173 miliar atau naik dibandingkan per Oktober 2020 sebesar Rp115 miliar.
Sebelumnya, Direktur Utama IFG Robertus BiIlitea mengatakan, pembelian saham Mandiri InHealth merupakan upaya serius IFG dalam menata fokus bisnis anak perusahaan, khususnya Jasindo, yang semakin memperkuat fokus bisnisnya di sektor asuransi umum. Di sisi lain, hal ini sejalan dengan strategi IFG sebagai holding untuk memperluas dan memperkuat portofolio proteksi di pasar asuransi kesehatan.
Menurutnya, melalui kerja sama dengan Mandiri InHealth akan tercipta peluang besar lainnya untuk melanjutkan pertumbuhan pasar asuransi Indonesia dengan tata kelola perusahaan yang baik dan penuh integritas. Prinsip ini selaras dengan peran IFG dalam industri keuangan Indonesia guna menciptakan produk dan jasa layanan yang inovatif, cermat, tepat, dan bermanfaat bagi masyarakat.
Jasindo Target Transaksi Jual Beli 10 Persen Saham Mandiri InHealth Rampung Tahun Ini
Proses jual beli saham Mandiri InHealth yang dimiliki Jasindo masih berada di tahap awal dan masih terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi sebelum dilakukan transaksi jual beli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Denis Riantiza Meilanova
Editor : Azizah Nur Alfi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
12 jam yang lalu
Ada yang Masuk & Borong Jumbo Saham PGAS Jelang Tutup 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu