Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amartha Sebut Mayoritas Lender-nya Bukan Cuma Kejar Cuan, Tapi ...

Amartha memahami nilai lebih dari suatu platform P2P lending di mata lender, salah satunya dilihat dari apakah platform terkait memiliki upaya atau program khusus untuk ikut menjadi penjamin dari gagal bayar.
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr
Ilustrasi teknologi finansial/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Tekfin peer-to-peer (P2P) lending klaster produktif PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) optimistis jumlah pendana (lender) yang aktif mendanai para mitra binaannya bakal terus bertumbuh, didorong kesamaan visi dan tujuan untuk ikut memajukan perekonomian di wilayah pedesaan.

Katrina Inandia, Head of Sustainability Amartha menilai bahwa ciri khas pihaknya yang fokus memberikan pendampingan sekaligus pinjaman berkelompok kepada kaum ibu pelaku UKM di desa selaku borrower, merupakan pendorong utama untuk mendatangkan lender.

"Kalau lender yang memilih Amartha itu kebanyakan bukan tipe yang hanya cari cuan besar, tapi juga melihat impact sosial. Walaupun, Amartha juga bisa memberikan imbal hasil besar kalau mereka rajin melakukan pendanaan," ujarnya dalam agenda diskusi terbatas bersama media, Selasa (21/12/2021).

Terlebih, kesamaan visi ini turut diperkuat lewat upaya Amartha memberikan pendampingan usaha kepada para borrower. Dengan kata lain, lender bisa lebih tenang, karena Amartha sendiri ikut turun mendorong agar para borrower sanggup membayarkan cicilan.

Sebagai informasi, sejak berdiri sebagai fintech P2P lending, pendanaan Amartha telah mencapai Rp5,33 triliun kepada 935.840 mitra 'emak-emak' pelaku UKM. Terkhusus sepanjang 2021, Amartha menargetkan penyaluran mencapai Rp3 triliun dengan 800 ribu mitra aktif untuk membawa akumulasi jumlah mitra menembus 1 juta borrower.

Katrina menjelaskan pihaknya pun memahami bahwa nilai lebih dari suatu platform P2P lending di mata lender, salah satunya dilihat dari apakah platform terkait memiliki upaya atau program khusus untuk ikut menjadi penjamin dari gagal bayar.

"Amartha memilih nilai lebih tersebut lewat upaya pemberdayaan perempuan. Selain itu, kami akan menjaga dengan transparansi, semua lender bisa dilihat bagaimana kinerja investasi mereka dari platform kami, termasuk impact apa yang dihasilkan dari pendanaan mereka. Kemudian, costumer service kami ready setiap hari untuk menjawab segala pertanyaan," tambahnya.

Adapun, Amartha justru mempersilahkan para lender untuk mencoba sebanyak mungkin platform-platform fintech P2P lending lain untuk melihat sendiri kekurangan dan kelebihan, serta kecocokan dengan visi masing-masing.

Terpenting, setiap lender hanya memilih platform berizin Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memastikan platform memiliki persentase tingkat keberhasilan pengembalian pinjaman 90 hari (TKB90) yang tinggi, dan memiliki layanan asuransi untuk mengantisipasi apabila terdapat borrower yang gagal bayar.

Alhasil, setiap platform tinggal berusaha untuk menjangkau segmen borrower seluas mungkin. Salah satu upaya Amartha, yaitu menurunkan minimal pendanaan menjadi mulai dari Rp100.000.

"Sebelumnya satu lender, satu mitra, tapi sekarang start from 100.000 dan seperti crowdfunding, beberapa orang mendanai kebutuhan modal sebuah usaha mitra. Ini upaya kami menjangkau calon lender dari Generasi Z yang notabene pendapatannya masih minim, karena mayoritas lender eksisting Amartha itu tergolong milenial ke atas," ungkapnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper