Bisnis.com, JAKARTA - Emiten industri pembiayaan, PT Batavia Prosperindo Finance Tbk. (BPFI) akan meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana membagikan saham bonus, dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Januari 2022.
Berdasarkan pengumuman di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (29/12/2021), Direksi Batavia Prosperindo Finance mengundang para pemegang saham untuk menghadiri RUPSLB pada Kamis, 20 Januari 2022.
Rapat akan dimulai pukul 14.00 WIB di Jakarta. Hanya ada satu mata acara rapat yang dibahas, yakni pembagian saham bonus, serta peningkatan modal ditempatkan/modal disetor dan perubahan anggaran dasar perseroan sehubungan dengan pembagian saham bonus.
"Perseroan akan membagikan saham bonus yang berasal dari tambahan modal disetor (kapitalisasi Agio Saham)," tulis direksi dalam penjelasan mata acara rapat.
Lebih lanjut, yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham perseroan pada penutupan perdagangan saham pada tanggal 28 Desember 2021.
Untuk diketahui, Batavia Prosperindo Finance berencana membagikan saham bonus dengan rasio 2:1. Tujuan atas pembagian saham bonus oleh perseroan yaitu menjaga serta meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa.
Sesuai dengan catatan pada laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2020, jumlah agio saham yang dimiliki perseroan sebesar Rp263,31 miliar. Adapun, jumlah yang rencananya akan dibagikan sebanyak 891,33 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham dan nilai saham sebesar Rp89,133 miliar.
"Dengan memperhatikan jumlah agio saham yang dimiliki perseroan, maka akan diusulkan bahwa pembagian saham bonus berasal dari Agio Saham, akan dibagikan dengan rasio setiap pemegang 2 lembar saham akan memperoleh 1 lembar saham bonus," tulis direksi.
Direksi menyampaikan, dengan pembagian saham bonus ini jumlah unit saham perseroan di pasar akan bertambah diikuti dengan adanya penyesuaian harga saham perseroan setelah pembagian saham bonus. Dengan demikian, diharapkan penyebaran saham perseroan akan lebih merata di masyarakat dan saham peseroan menjadi lebih likuid serta lebih mencerminkan kinerja perseroan.