Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Maybank Indonesia Tbk. (BNII) terus melakukan peningkatan layanan perbankan digital M2U ID (App & Web) untuk nasabah perorangan, dan M2E untuk nasabah korporasi.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria transaksi finansial melalui M2U ID (App dan Web) menjadi lebih dari 15 juta transaksi pada Desember 2021. Transaksi tersebut naik 11,2 persen dari 14 juta transaksi pada 2020.
“Pencapaian ini menyumbang pada pertumbuhan pendanaan sebesar 38,9 persen menjadi Rp4,71 triliun, dan pendapatan perseroan sebesar 24,6 persen menjadi Rp193 miliar pada Desember 2021,” ujar Taswin dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (25/3/2022).
Tak hanya M2U ID, transaksi finansial melalui M2E juga melesat 230,3 persen menjadi lebih dari 3 juta transaksi pada Desember 2021 dengan lebih dari 11.000 nasabah korporasi yang menggunakan layanan tersebut.
Taswin menjelaskan nilai transaksi M2E melonjak 399,2 persen pada 2021 menjadi sebesar Rp582,69 triliun, dibandingkan tahun sebelumnya.
“Transaksi ini juga menyumbang fee based income yang naik sebesar 189,9 persen menjadi Rp8 miliar pada Desember 2021,” terangnya.
Baca Juga
Adapun pada 2021, Taswin mengungkapkan emiten bersandi BNII memperkenalkan berbagai fitur baru untuk meningkatkan layanan digital banking-nya.
Fitur tersebut di antaranya, fitur e-KYC dan Biometric pada M2U ID App untuk pembukaan rekening secara online, tarik tunai tanpa kartu menggunakan QR code di seluruh ATM Maybank di Indonesia yang mendukung fitur QR tersebut, dan top-up kartu e-money.
Selain itu, perseroan juga memperkenalkan fitur Secure2u untuk mendukung transaksi yang lebih cepat, nyaman dan aman, mengurangi ketergantungan terhadap One-Time-Password (OTP) yang dikirim melalui SMS.
Sepanjang 2021, Maybank Indonesia berhasil membukukan laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) sebesar Rp1,64 triliun. Laba tersebut naik 29,9 persen dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama 2020.