Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Fuji Finance (FUJI) Naik Dua Kali Lipat, Terdorong Produk Bridging Loan

Strategi menggenjot produk bridging loan telah berhasil membawa kinerja laba FUJI moncer pada periode lalu, naik 100,9 persen (year-on-year/yoy).
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pembiayaan PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) masih akan fokus mengembangkan layanan bridging financing untuk mempertahankan tren pertumbuhan kinerja laba signifikan di periode 2022. 

Direktur Utama Fuji Finance Anita Marta mengungkap bahwa strategi ini seiring dengan tren pemulihan ekonomi nasional yang membuat korporasi butuh banyak suntikan pendanaan, termasuk yang bersifat pembiayaan antara alias jangka pendek. 

"Kami berencana memanfaatkan peluang besarnya kebutuhan dana korporasi di era normal baru, di mana salah satunya lewat melakukan bridging financing untuk kebutuhan modal kerja," ujarnya dalam public expose kinerja FUJI 2021 yang terselenggara virtual, Kamis (12/5/2022). 

Selain memperkuat produk bridging loan, pada tahun ini FUJI juga berupaya memperbesar pembiayaan ke sektor-sektor yang berhubungan dengan energi hijau, serta fokus pada menjaga kestabilan kinerja. 

"Pembiayaan energi hijau ini terutama untuk kegiatan-kegiatan terkait PLTS [Pembangkit Listrik Tenaga Surya] dan solar panel. Kegiatan-kegiatan terkait energi hijau lainnya belum ada rencana untuk tahun ini," tambahnya. 

Adapun, strategi menggenjot produk bridging loan telah berhasil membawa kinerja keuangan FUJI moncer pada periode lalu. Laba sebelum pajak mencapai Rp11,09 miliar, naik 100,9 persen (year-on-year/yoy) alias dua kali lipat ketimbang periode 2020 senilai Rp5,52 miliar, dan sudah lebih baik ketimbang periode 2019.

Total aset FUJI juga secara konsisten naik dari Rp136,69 miliar pada 2019 menjadi Rp141,32 miliar pada 2020, kemudian Rp153,71 miliar pada akhir 2021. Terkini, pada akhir kuartal I/2022, aset FUJI terus naik ke Rp154,2 miliar. 

Pertumbuhan aset ini ditopang piutang pembiayaan yang juga terus naik, dari Rp76,5 miliar pada 2020 menjadi Rp81,48 miliar pada 2021, dan saat ini mencapai Rp88,97 miliar pada kuartal I/2022.

Namun demikian, pada kuartal I/2022 ini laba sebelum pajak yang bisa digenggam FUJI tampak seret dengan hanya dibukukan Rp2,4 miliar, turun dari capaian Rp5,95 miliar sepanjang kuartal I/2021.

Hal ini disebabkan pendapatan lain-lain FUJI turun drastis, seperti pendapatan provisi dan keuntungan dari selisih kurs. Padahal pendapatan dari kegiatan pembiayaan konsumen naik dari Rp2,29 miliar menjadi Rp3,16 miliar.  

Sebagai informasi, FUJI lahir sejak 1982, saat itu bernama Jaya Fajar Leasing Pratama. Kedekatan FUJI dengan dunia engineering merupakan buah dari akuisisi perusahaan bidang energi, kelistrikan, dan telekomunikasi pada 2017, yaitu OKANSA Group yang juga terafiliasi dengan emiten PT Protech Mitra Perkasa Tbk. (OASA). FUJI menggelar penawaran perdana saham (IPO) pada akhir 2019.

Saat ini pemegang saham FUJI terdiri dari PT Charnic Capital Tbk. (NICK) dengan 28,86 persen, Indovalue Capital Asset (61,8 persen) dan masyarakat (10,06 persen). Dalam prospektus IPO perusahaan, Indovalue dimiliki sepenuhnya oleh Ong Kee Hua dan NICK dimiiliki oleh Anthon Santoso dan Nicholas Santoso. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper