Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Hadapan Luhut, Bank Panin Sumbang Rp300 Miliar untuk Bank Data Genomik

Bank Panin mengumumkan menyumbangan Rp300 miliar untuk penelitian genomik di Indonesia
Direktur PaninBank, Lionto Gunawan, secara simbolis menyerahkan donasi sebesar Rp300 miliar melalui Yayasan Satriabudi Dharma Setia, yang diwakili oleh ibu Erlina Ratu, disaksikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin, Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo (kedua dari kanan), Komisaris PaninBank, Chandra Gunawan (ketiga dari kiri), dan Wakil Presiden Direktur PaninBank, Hendrawan Danusaputra (paling kiri)./Ist
Direktur PaninBank, Lionto Gunawan, secara simbolis menyerahkan donasi sebesar Rp300 miliar melalui Yayasan Satriabudi Dharma Setia, yang diwakili oleh ibu Erlina Ratu, disaksikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Bapak Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin, Presiden Direktur PaninBank, Herwidayatmo (kedua dari kanan), Komisaris PaninBank, Chandra Gunawan (ketiga dari kiri), dan Wakil Presiden Direktur PaninBank, Hendrawan Danusaputra (paling kiri)./Ist

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNIN) atau Bank Panin menyumbangkan dana sebesar Rp300 miliar untuk mendorong akselerasi teknologi dan pengetahuan genomik dan kesehatandi Indonesia. 

Dana ini nantinya akan akan digunakan untuk Pembangunan Bank Data Genomik Manusia Indonesia (Indonesian Human Genomic Data Bank) pertama di Indonesia melalui peralatan pengurutan gen kapasitas tinggi (high throughput genome sequencing).

Kerja sama ini difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi yang dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan dan Kementerian Kesehatan RI yang dikelola oleh Budi Gunadi Sadikin. 

Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan bahwa donasi lebih jauh dilakukan karena perusahaan yang sudah lebih dari 50 tahun diberi kesempatan melayani masyarakat Indonesia berkeinginan untuk dapat turut berpartisipasi mendukung Pemerintah Republik Indonesia menghadapi tugas berat dibidang kesehatan. 

"Melalui donasi dana sebesar Rp300 miliar, Panin Bank berharap agar dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan berbagai penelitian dan kolaborasi antar peneliti di Indonesia, untuk dapat menurunkan resiko terhadap penyakit-penyakit yang menjadi beban kesehatan masyarakat Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (20//2022). 

Donasi ini disalurkan oleh Panin Bank melalui Yayasan Satria Budi Dharma Setia. 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi  Luhut Binsar Panjaitan, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih dan apresiasinya atas donasi yang diberikan oleh Panin Bank melalui Yayasan Satria Budi Dharma Setia.

“Bantuan yang hari ini diberikan langsung oleh Panin Bank merupakan wujud nyata kerjasama seluruh pihak untuk memperbaiki sistem kesehatan dan juga bidang-bidang penelitiannya. Sumbangan yang secara khusus diberikan untuk mempercepat teknologi dan pengetahuan genomik di Indonesia merupakan langkah maju dan hebat dari semua pihak," katanya. 

Menurut Luhut, pengembangan teknologi dan pengetahuan berbasis genomik akan berdampak besar pada pelayanan kesehatan. "Tidak hanya terbatas pada penyakit infeksi seperti Covid-19 nantinya,” katanya. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Bapak Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan bahwa dalam penerapan teknologi genomik di Indonesia, tidak dapat dilakukan hanya dari sisi pemerintah, namun juga diperlukan upaya bersama dan partisipasi aktif dari setiap pemangku kepentingan terkait, termasuk di dalamnya Rumah Sakit, Universitas, Lembaga Penelitian, Industri, think tank dan Lembaga penelitian kebijakan publik.

”Adanya bantuan donasi yang diberikan oleh Panin Bank untuk akselerasi teknologi dan pengetahuan genomik dan kesehatan di Indonesia, diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap kemajuan dan pengembangan penelitian serta pelayanan kesehatan di Indonesia,” katanya. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper