Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Pembiayaan Hijau, Bank DBS akan Seleksi Debitur

Bank DBS berambisi untuk memberi dukungan terbaik kepada penerapan ekonomi hijau. Bank DBS juga memiliki target net zero emission pada 2050.
Team Leader Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kevin Tanuwidjaja menilai tren penerapan ekonomi hijau di sejumlah perusahaan mulai terlihat. /Bisnis-Arief Hermawan P
Team Leader Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kevin Tanuwidjaja menilai tren penerapan ekonomi hijau di sejumlah perusahaan mulai terlihat. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia mengatakan tren ekonomi hijau konsisten meningkat dan akan berimbas terhadap permintaan sustainable financing atau pembiayaan berkelanjutan. 

Team Leader Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kevin Tanuwidjaja menilai tren penerapan ekonomi hijau di sejumlah perusahaan mulai terlihat. Hanya saja, dalam implementasi ekonomi hijau tersebut kebijakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda.

“Pemangku kepentingan di perusahaan-perusahaan saat ini makin banyak berbicara mengenai ESG,” kata Kevin dalam acara Bisnis Indonesia Banking Outlook 2022, Rabu (22/6/2022).

Bank DBS berambisi untuk memberi dukungan terbaik kepada penerapan ekonomi hijau. Bank DBS juga memiliki target net zero emission pada 2050. Dengan komitmen tersebut, perusahaan melakukan pembatasan dalam menyalurkan kredit. Misalnya, pada perusahaan batu bara, Bank DBS ingin membantu mereka bertransisi menjadi lebih hijau.

Artinya, ketika ada perusahaan batu bara meminta pembiayaan ke Bank DBS untuk tujuan eksplorasi, pengajuan pembiayaan akan lebih sulit. "Kalau kita ngomong besok ada perusahaan ke kami ada yang ingin deploy duit  spesifik untuk eksplorasi baru batu bara, pasti bakal lebih sulitlah, kurang lebih seperti itu," katanya.

Sebelumnya, Bank DBS berkomitmen memberikan pinjaman yang berhubungan dengan keberlanjutan atau sustainability-linked loans sebesar US$12,4 miliar atau sekitar Rp130 triliun dan pinjaman hijau sebesar US$6,9 miliar pada 2022.

“Secara kumulatif, kami memiliki komitmen dalam segi transaksi keuangan berkelanjutan sebesar US$39,4 miliar, berbanding terbalik dengan target kami pada 2024 yaitu US$50 miliar,” ujar Managing Director IBG Sustainability DBS Group, Yulanda Chung.

Bank DBS telah menyiapkan sejumlah strategi jangka pendek dan menengah untuk mendorong pengembangan ekonomi hijau atau green economy oleh perbankan. 

Langkah pertama adalah menangani intensitas karbon di portofolio DBS.  Langkah kedua semakin menumbuhkan keyakinan adanya lajur transisi bagi beragam industri.

DBS menerapkan skenario yang digunakan secara global, seperti oleh Network for Greening the Financial System (NGFS) atau International Energy Agency (IEA). 

Ketiga, menetapkan taksonomi yang membagi aktivitas keberlanjutan dan transisi berdasarkan sektornya. Hal ini tertuang dalam dokumen Sustainable and Transition Finance Framework and Taxonomy yang dimiliki DBS. 

Pada April 2022, Bank DBS Indonesia memberikan fasilitas pinjaman senilai US$27,5 juta ke Indika Energy, melalui anak usaha PT Jaya Bumi Paser (JBP). Pinjaman tersebut merupakan gabungan dari pendanaan jangka pendek dan panjang untuk berbagai kegiatan perusahaan.

Adapun, pendanaan ini ditujukan untuk membiayai pengembangan sumber energi baru dan terbarukan berbasis biomassa yang berkelanjutan dan menerapkan standar Forest Stewardship Council (FSC) oleh JBP di Kalimantan Timur.

Sekadar informasi, JBP adalah perusahaan pemegang Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang memiliki konsesi hutan tanaman industri seluas 23.590 ha di Kalimantan Timur yang saat ini ditanami pohon kaliandra untuk dijadikan bahan baku wood pellet sebagai energi biomassa.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper