Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LinkAja Klaim Catatkan Kinerja Apik di Luar Pulau Jawa

LinkAja mengungkap fenomena pertumbuhan pengguna di luar Pulau Jawa pada periode Januari hingga Juni 2022.
Pelanggan menggunakan aplikasi LinkAja di salah satu outlet JNE di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pelanggan menggunakan aplikasi LinkAja di salah satu outlet JNE di Jakarta, Senin (10/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Dompet digital pelat merah PT Fintek Karya Nusantara atau LinkAja membuktikan bahwa penggunaan transaksi nontunai di luar Pulau Jawa terus tumbuh sejalan dengan tren penggunaan uang elektronik di kota-kota besar Tanah Air.

Direktur Utama LinkAja Yogi Rizkian Bahar mengungkap fenomena ini terbukti dari kinerja perusahaan pada rentang periode Januari hingga Juni 2022, di mana pertumbuhan tidak hanya terjadi spesifik di provinsi DKI Jakarta saja. 

Menurutnya, fenomena pola pertumbuhan serupa di sejumlah provinsi lain di luar Pulau Jawa artinya turut menggambarkan peningkatan minat dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

"Adanya pertumbuhan positif dari segi keaktifan pengguna, rutinitas bertransaksi, dan juga besaran nilai transaksi di dalam platform LinkAja di sejumlah daerah, membuat kami yakin bahwa masih banyak potensi yang perlu semakin kami gali dan satukan demi kemajuan ekonomi bangsa," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).

Sebagai gambaran, jika dibandingkan semester I/2022 dengan periode sebelumnya, wilayah Sumatra, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua turut berkontribusi terhadap pertumbuhan tiga variabel kinerja penggunaan LinkAja.

Tiga variabel penting yang menjadi tolak ukur tersebut, yaitu keaktifan pengguna, jumlah, serta besaran nilai transaksi dalam penggunaan LinkAja sebagai sarana pembayaran digital. 

Diukur berdasarkan besaran jumlah transaksi, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara berada tepat di bawah provinsi DKI Jakarta, dengan persentase peningkatan yang signifikan sebesar 120 persen dan 94 persen dari periode yang sama pada periode 2021.

Mitra pembelian pulsa Telkomsel, yaitu DigiPOS terekam sebagai platform yang meraup transaksi terbesar di kalangan pengguna LinkAja berdasarkan data yang ditarik dari sejumlah wilayah Indonesia. 

Setelah itu, menyusul kemudian use-case pembelajaan di ritel-ritel penyedia jasa makanan, alat transportasi seperti Commuterline khususnya di wilayah aglomerasi Jabodetabek, serta transportasi panggilan seperti Grab dan Gojek di wilayah Sulawesi.

Sejumlah provinsi yang menunjukkan aktivitas penggunaan aplikasi LinkAja cukup baik, di antaranya provinsi Nusa Tenggara Timur, Yogyakarta, dan Papua Barat secara berurutan menjadi pengguna LinkAja paling aktif jika dibandingkan dengan wilayah lainnya. 

Turut menyusul Jakarta, dua provisi di wilayah Sumatra, yaitu Sumatra Barat dan Bangka Belitung masing-masing mencatat pertumbuhan sebesar 4 persen dan 3 persen berdasarkan nilai rupiah yang ditransaksikan sepanjang semester I/2022.

Hingga saat ini, tercatat ada lebih dari 83 juta pengguna terdaftar di platform LinkAja dan sejumlah provinsi di luar Ibu Kota memperlihatkan geliat pertumbuhan positif yang mempertegas kemajuan perekonomian dalam negeri. 

Ke depan, Yogi menambahkan dengan mengoptimalkan seluruh layanan yang diunggulkan oleh setiap BUMN yang merupakan pemegang sahamnya, LinkAja optimis dapat memenuhi kebutuhan transaksi digital yang aman dan nyaman, serta semakin mempercepat proses inklusi keuangan yang merata di Indonesia.

"LinkAja didirikan di atas fondasi sinergi dan kolaborasi yang menjadi dasar optimisme perusahaan untuk dapat memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi dalam negeri," tambahnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper