Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tabungan Banjiri Bank Lampung, DPK Melonjak 35,8 Persen

Dana pihak ketiga (DPK) Bank Lampung mencatat kenaikan 35,8 persen yoy dari Rp8,2 triliun menjadi Rp11,14 triliun.
Bank Lampung layani transaksi secara digital./Istimewa
Bank Lampung layani transaksi secara digital./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Lampung atau Bank Lampung mencatatkan penghimpunan dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga (DPK) melonjak 35,8 persen yoy atau naik dari Rp8,2 triliun menjadi Rp11,14 triliun.

Kenaikan DPK Bank Lampung berasal dari dana murah (current account saving account/CASA) berupa giro dan tabungan yang tumbuh 8,2 persen yoy, dari Rp4,61 triliun menjadi Rp4,99 triliun.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Selasa (26/7/2022), laba bersih Bank Lampung turun 9,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp89,57 miliar. Dari sisi pendapatan bunga, perseroan mengalami pertumbuhan 10,3 persen yoy menjadi Rp434,54 miliar dari sebelumnya Rp393,94 miliar. Sementara itu, beban bunga naik 1,1 persen yoy, dari Rp190,06 miliar menjadi Rp192,24 miliar.

Alhasil, pendapatan bunga bersih Bank Lampung tumbuh 18,8 persen yoy menjadi Rp242,29 miliar dari semula Rp203,87 miliar.

Pada paruh pertama di tahun 2022, Bank Lampung telah menyalurkan kredit sebesar Rp5,95 triliun. Kredit tersebut tumbuh 7,7 persen yoy dari posisi periode yang sama tahun lalu mencapai Rp5,52 triliun.

Setali tiga uang, total aset yang dimiliki perseroan menjadi melesat 30 persen yoy, dari Rp10,28 triliun menjadi Rp12,37 triliun per Juni 2022.

Adapun untuk modal inti (tier 1), Bank Lampung mengalami kenaikan 6,5 persen yoy. Tier 1 yang dimiliki perseroan tumbuh dari Rp1,1 triliun menjadi Rp1,17 triliun per Juni 2022. Namun, modal inti tersebut masih kurang dari ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan setiap perbankan memiliki modal inti minimum Rp3 triliun.

 

Lebih lanjut, dari sisi rasio keuangan, kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank Lampung tercatat naik dan berada di level 2,29 persen (gross) dan 1,09 persen (net). Untuk loan to deposit ratio (LDR) turun menjadi 53,43 persen dari semula 67,36 persen. Lalu, net interest margin (NIM) dan beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), Bank Lampung mencatatkan rasio masing-masing sebesar 4,30 persen dan 78,68 persen pada posisi 30 Juni 2022.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper