Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Penjaminan Naik, Bos LPS Bicara Yield Deposito Terbatas, Kok Bisa?

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan kenaikan suku bunga deposito akan terbatas meski suku bunga penjaminan dinaikkan.
Karyawan membersihkan logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan membersihkan logo Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Jakarta, Jumat (10/7/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan kenaikan suku bunga penjaminan setelah didahulu kenaikan bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) tidak akan terjadi dalam waktu dekat. LPS memperkirakan perbankan baru akan mulai menaikkan bunga deposito terbatas menjelang akhir tahun. Pertimbangannya, saat ini kondisi likuiditas perbankan di Tanah Air masih berlimpah.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 24,83 persen. Sementara itu, rasio alat likuid AL/NCD di posisi 117,99 persen, AL/DPK 26,52 persen, dan loan to deposit ratio (LDR) di kisaran 81 persen pada Agustus 2022.

Purbaya memperkirakan perbankan akan mulai menaikkan suku bunga deposito separuh dari penetapan suku bunga LPS, yakni di kisaran 10 – 15 basis poin (bps) menjelang akhir tahun. Sebagaimana diketahui, LPS telah menaikkan tingkat bunga penjaminan untuk simpanan dalam rupiah di bank umum dan BPR sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Komisioner LPS periode September 2022.

Adapun berdasarkan data per September 2022, LPS mencatat deposito rupiah secara Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) I berada di level 2,7 persen. Lalu, KBMI 2 di level 2,34 persen, KBMI 3 di level 2,05 persen, dan KBMI 4 di level 1,88 persen. Sementara itu, apabila dilihat dari tren dalam beberapa minggu terakhir, Purbaya menjelaskan data tersebut belum menunjukkan kenaikan yang terlalu signifikan.

“Jadi walaupun bank sentral sudah menaikkan suku bunga acuan, kalau kita lihat respons dari pasar belum terlalu signifikan,” kata Purbaya dalam Konferensi Pers Tingkat Bunga Penjaminan LPS, Selasa (27/9/2022).

Namun demikian, Purbaya menilai bahwa biasanya perbankan akan lebih responsif terhadap suku bunga penjaminan LPS. Artinya, dengan LPS mengerek TBP simpanan sebesar 25 bps, maka perbankan perlahan akan ikut menaikkan suku bunga deposito.

“[Suku bunga deposito] KBMI I dari 2,70 persen mungkin naik sampai 2,80 persen – 2,90 persen. Deposito akan naik, tapi saya pikir akan terbatas karena kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup baik,” ujarnya.

Merujuk pada data Agustus – September 2022, Purbaya menyampaikan suku bunga simpanan rupiah naik sebesar 11 bps dengan rata-rata menjadi 2,47 persen. Kenaikan ini sejalan dengan sinyal kebijakan moneter bank sentral yang akan mengetatkan kebijakan moneter sedikit.

“Tapi saya lihat dampaknya ke ekonomi secara keseluruhan tidak akan terlalu negatif dan naiknya nggak banyak,” imbuhnya.

Untuk deposito, kenaikan suku bunga simpanan terjadi di seluruh lapisan bank dan paling besar terjadi di KBMI 4. Namun, dia melihat kenaikannya relatif terbatas.

“Naik tapi masih amat terkendali dan itu kelihatannya sejalan dengan sinyal kebijakan pengetatan sedikit dari bank sentral kita,” pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper