Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Grup Alami Kawinkan Fintech Syariah, Bank Hijra & Akselerator UMKM

Alami Group terus melengkapi layanan dan edukasi serta penciptaan komunitas terkait keuangan syariah di Indonesia.
MEDIA VISIT ALAMI GROUP-HIJRA BANK - CEO Alami Group Dima Djani (kiri) bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat Media Visit ALAMI Group-Hijra Bank di Kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (7/12/2022)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti.
MEDIA VISIT ALAMI GROUP-HIJRA BANK - CEO Alami Group Dima Djani (kiri) bersama dengan Wakil Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Fahmi Achmad saat Media Visit ALAMI Group-Hijra Bank di Kantor Redaksi Bisnis Indonesia, Jakarta, Rabu (7/12/2022)./Bisnis/Eusebio Chrysnamurti.

Bisnis.com, JAKARTA - Grup teknologi finansial (tekfin) syariah, Alami Group punya siasat khusus untuk merangkul dan mempertahankan para konsumen dan pelaku UMKM berbasis syariah berada dalam dalam ekosistem digital besutannya.

CEO Alami Group Dima Djani menjelaskan bahwa pihaknya memiliki strategi menyelaraskan antara upaya terus melengkapi layanan dan produk, yang turut disertai dengan usaha mengisi kekosongan akan akses edukasi dan penciptaan komunitas terkait keuangan syariah di Tanah Air.

"Alami bukan cuma ingin memberikan akses pinjaman saja. Istilahnya, kami juga ingin menjadi pihak yang mendampingi perjalanan pelanggan dan para pelaku UMKM dari awal, sampai akhirnya nanti mereka mencapai tujuan masing-masing," ungkapnya ketika ditemui selepas acara kunjungan Alami Group ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, dikutip Kamis (8/12/2022).

Sebagai informasi, Alami berawal dari platform pendanaan bersama (P2P Lending) klaster syariah, bertajuk PT ALAMI Fintek Sharia yang mulai beroperasi pada medio April 2019 dan mendapat izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Mei 2020.

Sepanjang berdiri, Alami telah memfasilitasi pinjaman 1.303 entitas UMKM selaku peminjam (borrower) senilai lebih dari Rp4,1 triliun, dengan menggandeng hingga 10.260 pemberi pinjaman (lender).

Khusus penyaluran pinjaman sepanjang tahun berjalan, nilainya mencapai Rp2,5 triliun, mencerminkan pertumbuhan pesat, karena telah melampaui penyaluran pinjaman di tahun-tahun sebelumnya. Adapun, outstanding pinjaman aktif terkini tersisa Rp711,6 miliar.

"Alhamdulillah, kami tetap bertumbuh lebih pesat dari pertumbuhan rata-rata industri P2P Lending, di tengah kondisi makroekonomi yang sebenarnya sedang tidak mudah. Ke depan, kami ingin lebih prudent dan berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman. Itu juga alasan kenapa kita memperkuat basis komunitas syariah kami," tambah Dima.

Bikin Akselerator UMKM dan Bank Syariah

Setelah terbilang sukses menjalankan platform tekfin syariah, Alami berupaya menjaga pertumbuhan lewat membangun komunitas syariah, yaitu lembaga riset & edukasi bernama Alami Institute dan akselerator UMKM bertajuk Arqam.

Alami Institute harapannya mampu mendongkrak literasi masyarakat terkait keuangan syariah. Sementara Arqam, difokuskan untuk untuk merangkul pelaku usaha dengan preferensi syariah sedini mungkin, baik yang sudah pantas mengakses pinjaman, maupun yang masih perlu dikembangkan dengan pendampingan.

"Buat pelaku usaha, tim Alami punya orang-orang kompeten, serta jaringan terhadap para pelaku usaha syariah yang sukses dan berpengalaman. Mereka semua bisa jadi mentor lewat Arqam, dan kami akan dampingi agar usahanya terus bertumbuh. Nah, para lulusan Arqam itu jelas merupakan calon pelanggan potensial yang bisa kami berikan pinjaman produktif," jelas Dima.

Sebagai gambaran, Arqam berupaya memberikan akses UMKM berkaitan edukasi, workshop, dan pendampingan usaha. Alhasil, bagi UMKM yang belum bisa mendapat akses pinjaman, harapannya mereka menjadi merasa tak merasa mendapat penolakan, namun justru mendapat jalan dan dibantu untuk berkembang ke tahap selanjutnya.

Strategi matang untuk menciptakan potensi pelanggan loyal ini turut membawa keberanian lebih buat Alami dalam merambah layanan perbankan syariah, lewat mencaplok PT BPRS Cempaka Al Amin dan mengubahnya menjadi PT BPRS Hijra Alami atau Bank Hijra.

Dima menjelaskan bahwa kendati hanya menggenggam lisensi BPRS, Bank Hijra dikembangkan secara digital dan relevan dengan kebutuhan pelanggan dan UMKM bagian ekosistem Alami. Misalnya, telah memiliki mobile banking buat Android dan iOS, transfer online, pembayaran tagihan, sampai fitur-fitur islami.

Saat ini, Alami Group masih berfokus mendongkrak sisi liabilitas Bank Hijra, terutama dalam rangka meraup dana pihak ketiga murah (CASA).

Oleh sebab itu, Alami berharapan Bank Hijra bisa berperan sebagai penyambung silaturahmi dan pengikat Alami Group dengan para lender dan borrower eksisting, para UMKM dalam Arqam, serta seluruh masyarakat yang ingin menuju keuangan syariah.

"Tentu kami berharap UMKM yang sudah kenal Alami turut memakai Bank Hijra, begitu pula dengan para lender dan masyarakat segmen syariah secara umum. Tahun depan, Alami berencana meluncurkan produk-produk baru, termasuk yang terkait sinergi antara Alami dengan Bank Hijra. Kami terus berkoordinasi dengan OJK terkait compliance terhadap regulasi," ujarnya.

Turut hadir, Direktur Utama Bank Hijra Tri Israharjo Santoso optimistis bahwa pelanggan bagian ekosistem Alami akan terbuka dan antusias dengan layanannya.

Pasalnya, regulator pun antusias, sampai menjadikan Bank Hijra sebagai percontohan transformasi digital BPRS. Tri mengklaim buktinya tergambar dari cepatnya proses perizinan Bank Hijra oleh OJK, karena telah percaya akan keamanan dan keandalan Alami Group yang notabene telah berpengalaman di industri tekfin.

"Sebelum menjadi Bank Hijra, kami sudah jadi BPRS satu-satunya di wilayah DKI Jakarta. Jadi mungkin kalau tidak ada akuisisi Alami Group, BPRS di Ibu Kota sudah punah, tidak kuat bersaing. Saya yakin para pelanggan Alami dan para UMKM syariah, menangkap niat kami dan akhirnya berkenan untuk ikut menggunakan layanan kami," tutupnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper