Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fintech Summit 2022, Edukasi dan Inklusi Keuangan terus Diakselerasi

Edukasi tersebut salah satunya dilakukan dengan digelarnya Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 oleh BI, OJK, Aftech, dan AFPI.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi keynote speech di acara Fintech Summit Ke-4 & Bulan Fintech Nasional pada hari ini, Senin (12/12/2022). Dok Bank Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberi keynote speech di acara Fintech Summit Ke-4 & Bulan Fintech Nasional pada hari ini, Senin (12/12/2022). Dok Bank Indonesia.

Bisnis.com, SLEMAN — Pemerintah bersama dengan asosiasi dan pelaku usaha keuangan digital konsisten mendorong edukasi fintech yang diharapkan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Edukasi tersebut salah satunya dilakukan dengan digelarnya Bulan Fintech Nasional (BFN) 2022 oleh Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), dan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Rangkaian BFN tahun ini diikuti oleh sebanyak 1,5 juta peserta.

Dalam sambutannya, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate menyampaikan bahwa selama pandemi Covid-19, Indonesia mampu menyikapinya secara progresif, sebagai momentum akselerasi digitalisasi sektor jasa keuangan di Indonesia.

Dia menyampaikan, terjadi penurunan aliran pendanaan start-up digital di wilayah Asia sebesar 60 persen secara tahunan dan 33 persen secara kuartalan pada kuartal ke-III tahun 2022.

Namun demikian, nilai transaksi sektor fintech Indonesia, dengan Compounded Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 39 persen, merupakan yang tertinggi kedua di antara negara-negara G20.

“Nilai gross transaction value sektor digital payment [Indonesia] berada di kisaran US$266 miliar dan diproyeksikan akan mencapai sekitar US$431 miliar pada 2025 dengan CAGR 17 persen,” kaanya, Senin (12/12/2022).

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa ekonomi dan keuangan digital Indonesia terakselerasi sangat cepat, sejalan dengan implementasi berbagai inisiatif Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.

Hal ini pun kata Perry telah diakui dunia pada Presidensi G20 Indonesia. Selain mendukung cross-border payment, negara G20 juga telah menyepakati pengembangan Central Bank Digital Currency (CDBC) yang diharapkan nantinya dapat mendorong transaksi cross border serta inklusi keuangan yang mendukung UMKM, kaum muda dan perempuan.

“Mengenai cross-border, sudah disepakati roadmap-nya di pertemuan G20, dalam 6–7 tahun kedepan cross-border payment akan semakin erat antar negara, semakin cepat, murah, dan aman,” kata Perry.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Mirza Adityaswara menyampaikan bahwa transformasi digital di sektor jasa keuangan yang sangat pesat saat ini harus tetap mendukung stabilitas sistem keuangan.

Untuk itu, OJK akan terus melakukan penyempurnaan kebijakan yang akomodatif dalam memitigasi risiko terkait digital.

“Selain itu, inovasi digital harus tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan memiliki kerangka manajemen risiko yang andal,” kata dia.

Kebijakan tersebut untuk memastikan level playing field di sektor jasa keuangan dan meminimalisir regulatory arbitrage di sektor jasa keuangan serta dalam rangka meningkatkan perlindungan konsumen dan pengembangan ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berdaya tahan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Budi Gandasoebrata mengatakan Program Bulan Fintech Nasional tahun ini berupaya mengarusutamakan berbagai isu di sektor fintech agar masyarakat semakin familiar dengan ragam fintech, manfaat, serta risikonya.

“Dari antusiasme masyarakat, kami melihat BFN menjadi katalisator dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Selain edukasi, program ini menawarkan 232 lowongan pekerjaan dari perusahaan fintech Indonesia. Kami percaya, peluang fintech kedepannya semakin tidak terbatas pemanfaatannya telah diaplikasikan di hampir setiap aktivitas konsumsi masyarakat. Kami berharap, BFN dapat hadir kembali dengan dampak yang semakin signifikan untuk masyarakat,” tuturnya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama (AFPI), Sunu Widyatmoko juga menyampaikan keterlibatan AFPI dalam BFN merupakan wujud nyata komitmen asosiasi dalam menghadirkan edukasi dan sosialisasi yang relevan melalui kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah dan asosiasi fintech.

Dia mengatakan, Presidensi G20 Indonesia secara spesifik telah mengakui peran fintech sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi di masa pemulihan ekonomi nasional melalui teknologi digital di fintech lending yang dapat menjangkau akses pembiayaan bagi masyarakat unbanked dan underserved.

“Wujud nyata keberadaan fintech lending bagi perekonomian nasional bisa dilihat dalam hal pembiayaan UMKM misalnya, fintech lending mencatatkan agregat penyaluran pendanaan mencapai Rp476,89 triliun kepada 92,4 juta penerima pinjaman. Ini menjadi bukti kontribusi positif fintech lending positif dalam memperluas akses keuangan masyarakat,” kata Sunu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper