Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah saham emiten perbankan menguat menjelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada hari ini, Rabu (21/5/2025).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), hingga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) kompak menguat pada penghujung sesi pertama perdagangan siang ini.
Harga BBCA terapresiasi 225 poin atau 2,37% ke level Rp9.700 per saham. Saham bank milik Grup Djarum ini diperdagangkan dengan rerata harga Rp9.686,48, sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp1.184 triliun.
Lebih lanjut, BBRI menguat 1,43% atau 60 poin ke level 4.270, dan diperdagangkan dengan rata-rata harga Rp4.245,77 per saham. Kapitalisasi pasar BBRI mencapai Rp640,7 triliun.
Harga saham bank pelat merah berikutnya yakni BMRI terpantau berada pada level Rp5.475, menguat 75 poin atau 1,39%. BMRI diperdagangkan dengan rata-rata harga 5.458,65, dengan market cap sebesar Rp505,9 triliun.
Sementara itu, saham BBNI juga naik 60 poin atau 1,35% menuju level Rp4.510 per saham pada sesi pertama perdagangan hari ini. BBNI diperdagangkan dengan rata-rata harga Rp4.500,25, sedangkan kapitalisasi pasarnya mencapai Rp166,6 triliun.
Adapun, keyakinan pasar bahwa bank sentral akan memangkas BI Rate dari level 5,75% kian menguat, seiring dengan meredanya tekanan terhadap rupiah dan membaiknya sentimen pasar terkait perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Konsensus dalam survei Bloomberg menunjukkan sebanyak 22 dari 35 ekonom memperkirakan BI akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%, sementara sisanya memprediksi bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menilai ada momentum yang tepat bagi BI untuk memangkas suku bunga pada RDG bulan ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional yang dinilai tengah lesu.
“Tekanan eksternal terhadap rupiah telah mereda, sementara inflasi masih dalam kisaran target BI,” jelas Asmo, sapaan akrabnya, sebagaimana dilansir Bloomberg.