Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BIBC 2022: Ketua APPI Sebut Kualitas Debitur Penentu Bisnis

Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatat, perbaikan kinerja industri pembiayaan akan sangat bergantung dengan kemampuan menseleksi debitur.
Layar menampilkan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (dari kanan), Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto dan Head of Premium Content and Multimedia Bisnis Indonesia Gajah Kusumo saat memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2023 bertema Momentum Konsolidasi Ekonomi dan Politik di Jakarta, Kamis (15/12/2022). Bisnis/Suselo Jati
Layar menampilkan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno (dari kanan), Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto dan Head of Premium Content and Multimedia Bisnis Indonesia Gajah Kusumo saat memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2023 bertema Momentum Konsolidasi Ekonomi dan Politik di Jakarta, Kamis (15/12/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mencatatkan perusahaan pembiayaan hingga September 2022 mencapai kinerja yang positif dibandingkan periode-periode sebelumnya. Pencapaian ini didukung oleh berbagai kebijakan yang diberikan oleh Otortias Jasa Keuangan (OJK).

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia Suwandi Wiratno mengatakan, hingga September 2022 perusahaan pembiayaan telah mencatatkan Non Performing Financing (NPF) Gross berada di 2,58 persen. Kemudian Non Performing Financing Netto mencapai 0,7 persen.

“Pencapaian tersebut bisa diartikan bahwa para debitur yang ada di perusahaan pembiayaan saat ini menunjukan kualitas yang sangat baik, sehingga baik NPF Gross maupun NPF Netto mencatatkan kinerja positif,” ujar Suwando dalam webinar Bisnis Indonesia Business Challange 2022, Kamis (15/12/2022).

Suwandi menyampaikan capaian tersebut bisa didapatkan karena perusahaan-perusahaan pembiayan tersebut telah menjadi anggota Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) sejak April 2019 yang dikelola oleh OJK.Para debitur yang akan meminjam di perusahaan pembiayaan akan dilakukan pengecekan terlebih dahulu melalui SLIK. Dengan riwayat karakter debitur itu maka perusahaan memiliki data yang kuat mengenai payment behavior. 

Lebih lanjut, gearing ratio yang dimiliki perusahaan pembiayaan hingga September 2022 juga tercatat positif di mana mencapai angka 2 kali. Artinya ini memiliki pertumbuhan yang masih sangat luas, karena gearing ratio peraturannya adalah maksimum 10 kali.

Return on Assets (ROA) perusahaan pembiayaan juga tercatat bagus. Kemudian Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) hingga September 2022 juga tercatat baik di kisaran 76 persen. Hal ini menunjukan bahwa kualitas nya baik dan pengelolaan operasional nya pun dilakukan dengan baik,” ujar Suwandi.

Sejalan dengan kinerja yang positif, Suwandi menyampaikan bahwa industri pembiayaan Indonesia juga memiliki pertumbuhan yang baik meskipun dilanda berbagai kondisi ekonomi yang tidak menentu. Pertumbuhan ini didukung oleh kebutuhan masyarakat terhadap pembiayaan yang masih terus ada.

Hingga Oktober 2022, industri pembiayaan secara piutaang year on year mencatatkan pertumbuhan sekitar 12,2 persen.

“Kami sampai saat ini bisa bertumbuh dengan baik dengan cara melakukan perubahan pola kerja. Pertumbuhan ini terlihat dari 25 juta debitur kami yang ada, kurang lebih 7-8 juta debitur sifatnya kami memberikan modal kerja, modal usaha atau apapun juga kepada pelaku UMKM, tidak hanya fokus di pembiayaan konsumtif saja,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper