Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2022. Diketahui, laba bersih bank tumbuh 12,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp4,78 triliun dari posisi sebelumnya Rp4,24 triliun.
Direktur Strategy, Finance dan SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan kinerja positif yang didulang perseroan sejalan dengan dukungan berkelanjutan yang didorong oleh para stakeholders.
"Di tengah pemulihan dan kebangkitan ekonomi Indonesia dari tantangan global, kami dapat menangkap peluang untuk mendorong pertumbuhan Bank. Hal ini terlihat pada peningkatan laba sebelum pajak yang mencapai Rp6,6 triliun atau tertinggi hingga saat ini,” kata Lee dalam Silaturahmi Media dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (6/4/2023).
Mengacu pada laporan keuangan perseroan, pertumbuhan laba tersebut salah satunya didorong oleh beban bunga yang menyusut tipis 4 persen menjadi Rp5,44 triliun.
Kemudian, BNGA juga mencatatkan peningkatan provisi dan komisi biaya administrasi (administration fee) yang tumbuh 4 persen secara yoy menjadi Rp2,18 triliun sepanjang 2022.
Di samping itu, jumlah kredit dan pembiayaan BNGA juga tercatat naik 9,4 persen yoy menjadi Rp199 triliun atau Rp197 triliun di luar pembiayaan Salam.
Baca Juga
Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari pertumbuhan pada bisnis corporate banking yang naik 12,1 persen yoy dan consumer banking tumbuh 11,8 persen.
Kemudian, kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 7,0 persen yoy, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 35,3 persen termasuk kontribusi dari anak perusahaan yakni PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).
Pertumbuhan tersebut juga diikuti oleh perbaikan kualitas aset yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) secara gross susut 66 basis poin (bps) menjadi 2,80 persen dan NPL net turun 42 bps menjadi 0,75 persen.
Namun demikiann, total dana pihak ketiga (DPK) Bank CIMB Niaga diketahui susut 6 persen menjadi Rp227,54 triliun dari Rp241,61 tiliun. Penipisan tersebut utamanya tergerus oleh deposito yang terkoreksi 11 persen menjadi Rp82,76 triliun sepanjang 2022 dari 93,3 triliun pada periode sebelumnya.
Dari sisi rasio penting perusahaan, CIMB Niaga mencatatkan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 22,2 persen dan 85,6 persen per 31 Desember 2022.
Dalam menjalankan bisnisnya, BNGA konsisten menerapkan 5 Pilar Strategi CIMB Niaga termasuk program transformasi digital di seluruh segmen bisnis tetap menjadi prioritas strategis jangka panjang CIMB Niaga.
Adapun pada tahun ini, CIMB Niaga akan fokus pada peningkatan basis nasabah ritel dan pertumbuhan CASA melalui kapabilitas digital, perbaikan kualitas aset, kontribusi pendapatan non-bunga, serta inovasi perbankan digital dengan teknologi terkini dan pilihan layanan yang luas untuk nasabah.