Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance (BFIN) Kantongi Laba Rp848,39 Miliar pada Semester I/2023

BFIN itu mengalami pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 31,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp3,02 triliun.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik


Bisnis.com
, JAKARTA — Emiten pembiayaan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) dan entitas anak membukukan laba periode berjalan senilai Rp848,39 miliar pada paruh pertama 2023.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia edisi Kamis (27/7/2023), laba BFI Finance meningkat 2,35 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp828,92 miliar.

Dari sana, emiten bersandi saham BFIN itu mengalami pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 31,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Posisinya meningkat dari Rp2,3 triliun pada Juni 2022 menjadi Rp3,02 triliun pada enam bulan pertama 2023.

Alhasil, BFI Finance mampu mengantongi total pendapatan senilai Rp3,19 triliun pada semester I/2023, atau naik 30,34 persen yoy dari sebelumnya hanya bernilai Rp2,45 triliun.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono menuturkan bahwa pertumbuhan pendapatan BFI Finance dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran pembiayaan dan sumber pendanaan yang lebih kompetitif.

Sudjono menuturkan bahwa performa perusahaan pada semester I/2023 didukung oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang kondusif. Menurutnya, sektor multifinance bergerak positif di tengah semakin meningkatnya permintaan masyarakat dalam mendapatkan kemudahan fasilitas pembiayaan. 

Pada enam bulan pertama tahun ini, BFIN mencatat nilai pembiayaan baru sebesar Rp10,3 triliun, atau meningkat 20,8 persen yoy. Dari sana, sebanyak 61,0 persen untuk pembiayaan modal kerja, multiguna sebesar 22,6 persen, investasi 14,5 persen, dan syariah 1,9 persen.

Lebih lanjut, Sudjono mengungkapkan BFI Finance tetap konsisten menjaga risiko kredit yang tercermin dari rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) neto di level 0,79 persen per Juni 2023, sementara NPF bruto di level 1,94 persen.

“Rasio ini tercatat lebih baik dibandingkan NPF bruto rata-rata industri pembiayaan yang mencapai 2,63% per Mei 2023,” kata Sudjono dalam keterangan tertulis.

Indikator kesehatan lainnya, seperti rasio return-on-asset (ROA) dan return-on-equity (ROE) masing-masing berada di posisi 8,7 persen dan 18,6 persen.

Sementara itu, portofolio produk pembiayaan BFI Finance masih didominasi oleh refinancing atau pembiayaan dengan collateral (jaminan) di mana bisnis ini telah dijalankan Perusahaan selama lebih dari 15 tahun. 

Adapun, total piutang pembiayaan yang dikelola (managed receivables) tercatat senilai Rp22,4 triliun. Rinciannya, porsi pembiayaan berjaminan kendaraan roda empat sebesar 56,5 persen, alat berat dan permesinan sebesar 13,5 persen, dan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru masing-masing porsi sebanyak 9 persen dan 2,9 persen.

Diikuti dengan porsi pembiayaan berjaminan kendaraan roda dua sebesar 10,9 persen, pembiayaan berjaminan sertifikat rumah/ruko sebesar 3,9 persen, dan pembiayaan berbasis syariah sebesar 3,3 persen.

Sementara itu, total beban yang ditanggung BFI Finance juga terpantau menanjak 50,70 persen yoy dari Rp1,43 triliun menjadi Rp2,15 triliun.

Sampai dengan akhir Juni 2023, total aset BFI Finance mengalami pertumbuhan sebesar 14,81 persen yoy. Dengan demikian, total aset perusahaan naik dari Rp21,93 triliun menjadi Rp25,17 triliun.

“Pertumbuhan aset ini sejalan dengan naiknya piutang bersih [net receivables] sebesar 31,8 persen yoy dengan nilai Rp21 triliun,” imbuhnya.

Kemudian, total liabilitas yang ditanggung BFIN naik 22 persen yoy menjadi Rp16,07 triliun. Di sisi lain, perusahaan mampu meningkat ekuitas menjadi Rp9,1 triliun dari sebelumnya hanya Rp8,75 triliun, atau naik 3,98 persen yoy.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper