Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mandala Finance (MFIN) Catat Pembiayaan Tumbuh 6% jelang Merger dengan Adira

Hingga 6 April 2025, Mandala Finance (MFIN) membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 6% YoY.
Logo Mandala Finance./Istimewa
Logo Mandala Finance./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandala Multifinance Tbk. (Mandala Finance) mengungkap masih mencatatkan penyaluran pembiayaan hingga 6 April 2025. 

Direktur Keuangan Mandala Finance Roberto AK Un mengatakan kinerja perseroan menunjukkan pertumbuhan positif, dengan total penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. 

“Hingga akhir April 2025, kinerja Mandala menunjukkan pertumbuhan positif, dengan total penyaluran pembiayaan tumbuh sebesar 6% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Roberto kepada Bisnis pada Rabu (14/5/2025). 

Roberto menambahkan sampai dengan saat ini Mandala Finance masih tetap fokus pada pembiayaan konsumen seperti pembiayaan motor baru dan bekas, mobil bekas, serta pembiayaan multiguna untuk sektor produktif Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Di sisi lain, Roberto mengatakan bahwa pihaknya menyadari adanya berbagai tantangan dalam pembiayaan kendaraan bermotor. Beberapa di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi akibat kenaikan PPN dan suku bunga, kebijakan pajak opsen kendaraan bermotor, risiko kredit macet, serta persaingan ketat yang tetap perlu diantisipasi.

Selain itu, dia juga mengakui bahwa terjadi perubahan preferensi konsumen. Konsumen kini semakin selektif dan sensitif terhadap suku bunga dan tenor pembiayaan. Minat terhadap proses digital juga meningkat, seiring dengan bertambahnya kebutuhan akan pinjaman produktif untuk modal usaha.

Untuk mengantisipasi tantangan tersebut sekaligus menjaga rasio kredit macet atau nonperforming financing (NPF), Roberto menuturkan bahwa perusahaan menerapkan sejumlah strategi. Di antaranya adalah menjaga tingkat pencadangan yang optimal, menerapkan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran pembiayaan, serta memberikan edukasi keuangan kepada konsumen.

“Selain itu, kami juga melakukan pengawasan portofolio pembiayaan secara berkala dan berkelanjutan, serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko yang efektif,” ujarnya.

Lebih lanjut, sejalan dengan proyeksi Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) yang memperkirakan pertumbuhan industri berada di kisaran 7%–8% sepanjang tahun ini, Mandala tetap optimistis terhadap prospek industri pembiayaan yang dipandang akan tetap stabil. “Dan kami pun telah menyesuaikan hal ini dengan target-target perusahaan pada kuartal II/2025,” tandasnya. 

Saat ini, Mandala Finance sedang dalam proses merger dengan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF). Dalam aksi korporasi ini, Adira Finance akan menjadi entitas penerima penggabungan, sehingga total aset gabungan keduanya mencapai Rp38,4 triliun sebelum proses merger berlangsung.

Langkah merger ini merupakan kelanjutan dari akuisisi yang rampung pada Maret 2024, di mana MUFG Bank dan Adira Finance menggelontorkan Rp7 triliun untuk mengakuisisi 80,6% saham Mandala Finance. Saat ini, MUFG Bank menguasai 89,26% saham, sementara Adira Finance memegang 10%.

Proses merger ini masih menunggu persetujuan resmi dari OJK dan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Jika berjalan sesuai jadwal, penggabungan ini ditargetkan rampung pada 1 Oktober 2025.

Selama proses berlangsung, manajemen kedua perusahaan memastikan operasional kedua perusahaan akan tetap berjalan normal tanpa perubahan layanan bagi pelanggan maupun mitra bisnis. Kedua belah pihak juga telah menyiapkan strategi komunikasi untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang jelas dan tepat waktu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper