Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja dan Pemilik BESS Finance, Leasing yang Izin Usahanya Dicabut OJK

Izin usaha BESS Finance dicabut OJK karena sampai dengan batas akhir status pengawasan khusus, perusahaan masih berada dalam status pengawasan khusus.
Bess Finance./bess.co.id
Bess Finance./bess.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin usaha perusahaan pembiayaan alias leasing PT Bentara Sinergies Multifinance (BESS Finance) pada 5 Juli 2023.

OJK menyebut bahwa pencabutan izin usaha BESS Finance dikarenakan sampai dengan batas akhir status pengawasan khusus, perusahaan masih berada dalam status pengawasan khusus.

“Sehingga Otoritas Jasa Keuangan menetapkan PT Bentara Sinergies Multifinance sebagai perusahaan pembiayaan yang tidak dapat disehatkan,” demikian pengumuman yang ditulis OJK, dikutip pada Senin (31/7/2023).

Adapun, Bisnis sudah mencoba mengirimkan pesan hingga sambungan telepon terkait pencabutan izin usaha kepada manajemen BESS Finance. Namun, sampai berita ini diterbitkan, manajemen masih belum berkomentar terkait pencabutan izin usaha perusahaan.

Jika mengacu Laporan Keberlanjutan 2020 milik BESS Finance, PT Bentara Sinergies Multifinance (BESS Finance) merupakan perubahan nama dari Adrindo Executive Finance sehubungan perubahan struktur permodalan, kepemilikan kepengurusan sejak 2008.

Masih merujuk laporan tersebut, pemegang saham BESS Finance dimiliki oleh Benny Wennas sebanyak 29,75 persen, Ardy Salim dan Johanes Gunawan masing-masing sebesar 17,88 persen, dan Michael Christian Soekamto sebesar 5 persen.

Ada pula sebanyak 4,95 persen saham BESS Finance masing-masing direngkuh oleh Eddy Hartono dan Oeij Hui Pek. Serta, Surja Hartono, Djojo Hartono, Suryadi Hartono, Meryana Hartono masing-masing 4,90 persen saham BESS Finance.

KINERJA

Dalam Laporan Berkelanjutan 2020, sampai dengan akhir 2020, jumlah aset BESS Finance tercatat senilai Rp472,5 miliar.

Total aset perusahaan menyusut Rp180,7 miliar atau 27,66 persen dibandingkan jumlah aset pada 2019 yang mencapai Rp653,2 miliar. Manajemen BESS Finance mengungkapkan bahwa penurunan terbesar terjadi pada aset berupa piutang pembiayaan.

“Hal ini disebabkan tidak adanya aktivitas pembiayaan baru selama triwulan I/2020 dan tidak tercapainya target pembiayaan baru pada triwulan III dan IV karena hanya mengandalkan dana internal perusahaan,” ungkap manajemen dalam Laporan Berkelanjutan 2020, dikutip pada Senin (31/7/2023).

Dari sana, jumlah liabilitas yang ditanggung BESS Finance pada 2020 mencapai Rp407,5 miliar, turun 20,23 persen dari posisi 2019 senilai Rp510,8 miliar.

Manajemen menyebut bahwa penurunan jumlah liabilitas perusahaan sebagian besar disebabkan menurunnya pendanaan dari pihak perbankan.

Kemudian, total ekuitas yang dimiliki BESS Finance belum memenuhi ketentuan ekuitas minimum Rp100 miliar sebagaimana yang diminta OJK. Pasalnya, ekuitas perusahaan hanya sebesar Rp65,02 miliar pada 2020, menurun 54,34 persen dari periode 2019 sebesar Rp142,4 miliar.

“[Penurunan ekuitas] disebabkan kerugian yang dialami perusahaan selama tahun 2020,” tulis manajemen.

Sampai dengan akhir 2020, Bentara Sinergies Multifinance membukukan kerugian senilai Rp77,37 miliar. Rugi yang ditanggung perusahaan turun jika dibandingkan dengan tahun 2019 mencapai Rp151,07 miliar.

Sementara itu, nilai pembiayaan yang dimiliki perusahaan mencapai Rp99,52 miliar, menyusut 59,9 persen dibandingkan nilai pembiayaan di tahun 2019 yang mencapai Rp248,4 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper