Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk menggelar right issue sebanyak 13,5 miliar lembar saham.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Bank MNC telah melaporkan hasil RUPSLB yang digelar pada 19 Oktober 2023. Hasilnya, RUPSLB menyetujui adanya penawaran umum terbatas (PUT) X dengan mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 13,5 miliar saham Seri B, dengan nilai nominal Rp50 per saham.
"RUPSLB juga menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris perseroan untuk mengeluarkan saham baru perseroan dan melakukan peningkatan modal disetor dan ditempatkan perseroan terkait dengan pelaksanaan melalui PUT X serta untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan HMETD tersebut," tulis Corporate Secretary Bank MNC Heru Sulistiadhi di keterbukaan informasi pada Senin (23/10/2023).
RUSPLB kemudian menyetujui pemberian wewenang dan kuasa kepada Dewan Direksi perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menentukan rasio dan harga pelaksanaan HMETD, penggunaan dana, menentukan dan menunjuk pembeli siaga serta melakukan penyesuaian atau tindakan-tindakan lainnya yang diperlukan terkait dengan pelaksanaan PUT X.
Sebelumnya, Manajemen Bank MNC menjelaskan seluruh dana yang diperoleh dari right issue, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan seluruhnya digunakan untuk pemberian kredit dengan tetap memperhatikan ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM).
Setelah right issue, permodalan bank pun diperkirakan menebal. Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan sebelum pelaksanaan right issue adalah 33,7 miliar saham yang terdiri dari 22,05 miliar saham seri A dan 11,7 miliar saham seri B.
Baca Juga
Kemudian, setelah right issue, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan meningkat menjadi sebanyak-banyaknya 47,26 miliar saham yang terdiri dari 22,05 miliar saham seri A dan 25,2 miliar saham seri B.
Sementara itu, dengan adanya sejumlah saham baru yang diterbitkan di right issue, maka pemegang saham BABP yang tidak ikut berpartisipasi akan mengalami penurunan atau dilusi kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang diterbitkan.
