Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembiayaan Hijau CIMB Niaga (BNGA) Tembus Rp52,55 Triliun per September 2023

PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat telah menyalurkan pembiayaan ke sektor hijau atau green financing sebesar Rp52,55 triliun pada kuartal III/2023.
Pembiayaan Hijau CIMB Niaga (BNGA) Tembus Rp52,55 Triliun per September 2023. Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022).  /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti
Pembiayaan Hijau CIMB Niaga (BNGA) Tembus Rp52,55 Triliun per September 2023. Aktivitas di salah satu cabang Bank CIMB Niaga di Jakarta, Rabu (2/11/2022). /Bisnis-Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat telah menyalurkan pembiayaan ke sektor hijau atau green financing sebesar Rp52,55 triliun pada kuartal III/2023.

Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei pun menargetkan ke depan untuk porsian green financing dapat menyentuh 25%-26% dari total portofolio kredit BNGA secara keseluruhan, yang mencapai Rp205,6 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2023

“Jadi, angka Rp52,55 triliun ini represent 25,6% dari total portofolio ya. Untuk target akhir tahun ya kita ingin terus meningkat, tergantung total portofolio kita yang juga kan makin besar," katanya pada awak media usai agenda Media Gathering di Jakarta, Rabu (8/11/2023).

Untuk penyalurannya sendiri, dia menyebut rasio pembiayaan antara UMKM dan korporasi pun 50:50. Bahkan, di tahun depan dirinya juga memproyeksikan bahwa kontribusi di kedua segmen itu bakal seimbang. 

“Porsian ini terdorong karena saat ini banyak perusahaan ingin menjadi green, dan kita menyalurkan pembiayaan. Sementara UMKM sendiri kan termasuk ESG, di mana ketika kita menyalurkan pembiayaan ke pengusaha kecil itu masuk social,” katanya.

  Pada kesempatan yang sama, Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi memproyeksikan pembiayaan hijau BNGA akan tumbuh pesat. Pasalnya, dirinya melihat tren positif, di mana pembiayaan hijau BNGA telah menyentuh Rp120 miliar sepanjang 2022.

“Itu nominal yang di-booking sepanjang 2022 ya. Kalau sekarang, justru 1 kuartal saja bisa Rp130 miliar. Jadi, kalau kalau dianalisis bisa 3 sampai 4 kali tahun lalu,” ucapnya.

Pria yang kerap disapa Dede itu pun menyebut, pihaknya juga kini tengah menggenjot pembiayaan kendaraan listrik tahun ini seiring dengan dukungan insentif dari regulator.

Sebagai informasi, (BNGA) telah mencatatkan laba bersih secara konsolidasi Rp4,95 triliun pada kuartal III/2023, naik 27,24% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan kuartal yang sama tahun sebelumnya Rp3,89 triliun.

Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Jumat (27/10/2023), kinerja laba bersih BNGA ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) dari Rp9,97 triliun pada kuartal III/2022 menjadi Rp10,18 triliun pada kuartal III/2023. 

Sebelumnya, Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan perolehan kinerja keuangan yang baik ini sejalan dengan progres berkelanjutan dalam transformasi perusahaan.

“CIMB Niaga senantiasa menjaga posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 23,8% dan 86,4%,” sebutnya. 

Total aset konsolidasian perseroan per 30 September 2023 mencapai Rp329,1 triliun, naik 7,2% yoy. Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp235,3 triliun dengan rasio current account and savings account (CASA) sebesar 66,7%. 

Tak hanya itu, dia menyebut, sebagai bagian dari upaya BNGA terus mendorong masa depan yang berkelanjutan dan mendukung tercapainya emisi rendah karbon, di mana BNGA telah berpartisipasi sebagai pembeli pertama unit karbon dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDX Carbon) yang dilakukan baru-baru ini.  

“Ini merupakan bagian dari strategi Bank untuk mencapai status net zero pada 2050 dan dukungan terhadap program dekarbonisasi yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia sebagaimana tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution [ENDC] Indonesia,” tutup Lani.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper