Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BFI Finance Targetkan Kredit Bermasalah 2023 Turun ke 1,5%, Begini Strateginya

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono memproyeksikan NPF bisa turun lagi menjadi 1,5% pada akhir 2023.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono/Bisnis-Pernita Hestin U.
Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono/Bisnis-Pernita Hestin U.

Bisnis.com, JAKARTA— Emiten leasing PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) atau BFI Finance mencatatkan tingkat pembiayaan bermasalah atau nonperforming financing (NPF) 1,8% pada Oktober 2023. Angka tersebut turun dibandingkan dengan posisi pada September 2023 yang mencapai 2,02%. 

Tingkat kredit macet sembilan bulan pertama 2023 naik dibandingkan dengan posisi September 2022 yang mencapai 1,09%. Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono pun memproyeksikan NPF bisa turun lagi menjadi 1,5% pada akhir 2023. 

“Pada November dan Desember, kami berharap bisa tumbuh di bawah itu, November kami melihat bisa 1,6% dan Desember bisa lebih baik lagi [1,5%—1,6%],” ungkap Sudjono dalam Public Expose (PE) BFI Finance, Rabu (22/11/2023). 

Untuk mencapai target tersebut, Sudjono mengatakan pihaknya melihat ada dua hal yang bisa menjadi kunci. Pertama kebijakan pembiayaan yang harus disesuaikan dengan tingkat risiko yang akan diambil oleh perseroan. Kedua adalah kemampuan dan kapasitas collection yang harus seimbang. 

Sudjono menyebut serangan siber yang pernah dialami perusahaan pada Mei silam cukup berimbas. Hal tersebut membuat kemampuan dan kapasitas collection perseroan tidak seimbang sehingga BFI Finance membutuhkan upaya maksimal untuk menetralkan posisi. 

“Dengan jumlah akun yang harus di-handle [tidak sedikit] dan saat ini kami sudah menyeimbangkan itu. Jadi, ke depannya kami optimis dapat terpelihara dengan baik serta bisa menjaga NPF di bawah 2% pada tahun-tahun mendatang,” ungkapnya. 

Di sisi lain, Direktur Operasional dan Sumber Daya Manusia (SDM) Andrew Adiwijanto menambahkan bahwa BFI Finance meningkatkan kapabilitas collection dari berbagai aspek termasuk meningkatkan kapabilitas SDM. Serta meningkatkan sistem teknologi dari belakang maupun depan. 

“Tahun depan kami berharap dengan apa yang kami bangun ini, mudah-mudahan bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya pemburukan dan mengantisipasinya lebih awal,” ungkapnya. 

Pada kuartal III/2023, BFI Finance mencatatkan pembiayaan baru sebanyak Rp14,4 triliun. Angka tersebut meningkat 5,3% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp13,7 triliun. 

Dari sisi piutang yang dikelola mencapai Rp21,9 triliun atau meningkat 19,3% dibandingkan pada September 2022 yakni Ro18,3 triliun. Dari sisi aset, perseroan mengantongi Rp 24,16 triliun,  yang naik 20,8% dibandingkan Rp20 triliun pada September 2022. 

Jumlah ekuitas perusahaan juga naik 9,5% menjadi Rp9,4 triliun dibandingkan Rp8,5% pada September 2022. Di sisi lain, laba perusahaan merosot 10,2% pada kuartal III/2023 menjadi Rp1,17 triliun. 

Pada September 2023, perusahaan mampu mengantongi laba sebanyak Rp1,3 triliun. Beban operasional yang ditanggung juga meningkat 45,7% menjadi Rp2,5 triliun dari sebelumnya Rp1,78 triliun.

Meskipun laba turun dan beban naik, total pendapatan naik sebanyak 23,9% menjadi Rp4,7 triliun dari sebelumnya Rp3,8 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper