Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) mencatat pembiayaan baru berbasis syariah mencapai Rp1,7 triliun per Maret 2025.
Angka itu setara dengan 22% dari total pembiayaan baru yang disalurkan Adira Finance pada periode tersebut.
Chief Financial Officer Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan bahwa capaian ini merupakan hasil dari strategi yang konsisten dalam mengembangkan pembiayaan syariah.
“Pencapaian pembiayaan syariah didukung jumlah network sharia yang terus meningkat dan per Maret adalah 43 cabang,” kata Gani kepada Bisnis pada Kamis (24/4/2025).
Lebih lanjut, Gani menegaskan bahwa perusahaan akan terus memperkuat berbagai upaya untuk meningkatkan kontribusi pembiayaan syariah.
Strateginya antara lain mengembangkan pasar syariah melalui pengembangan komunitas syariah, dan memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya pada segmen non-auto, serta meningkatkan retensi konsumen syariah dengan perbaikan proses dan layanan konsumen.
Baca Juga
Secara keseluruhan hingga Maret 2025, Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp7,9 triliun, dengan sektor otomotif masih mendominasi porsi pembiayaan hingga 71%.
Namun, perusahaan juga mulai memperluas fokus ke segmen non-otomotif seperti pembiayaan multiguna dan alat berat, seiring dengan strategi diversifikasi portofolio.
Adira Finance juga terus memperkuat digitalisasi di seluruh lini bisnisnya guna meningkatkan efisiensi dan pengalaman pelanggan, termasuk dalam ekosistem syariah.
Selain itu, perusahaan mendorong pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik yang pada Maret 2025 mencatatkan lonjakan 80% secara tahunan (year on year/YoY) menjadi Rp145,5 miliar, meskipun porsinya masih relatif kecil dibandingkan total pembiayaan.
“Porsi pembiayaan kendaraan listrik masih relatif kecil dibandingkan total pembiayaan baru Perusahaan. Ke depan, Perusahaan juga akan terus mendorong pertumbuhan di segmen kendaraan listrik, sejalan dengan meningkatnya minat konsumen serta dukungan kebijakan pemerintah terhadap kendaraan berbasis listrik,” kata Gani.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat piutang pembiayaan syariah yang disalurkan multifinance per Februari 2025 tumbuh 9,98% YoY menjadi sebesar Rp28,24 triliun. Pertumbuhan tersebut didukung dengan adanya peningkatan pembiayaan investasi dan pembiayaan jasa.
Regulator memproyeksikan pembiayaan syariah oleh multifinance