Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OJK Ingin Pangkas 600 BPR, Setop Izin Baru

Saat ini jumlah BPR sudah terlalu besar, sehingga OJK tidak akan menerbitkan izin baru untuk pendirian BPR.
Logo BPR/Perbarindo
Logo BPR/Perbarindo

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong Bank Perekonomian Rakyat (BPR) melakukan konsolidasi untuk mengurangi jumlah hingga 600 pemain.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan hal ini lantaran jumlah BPR sudah terlalu besar, sehingga pihaknya juga tidak akan menerbitkan izin baru untuk pendirian BPR. 

“1.600 [pemain BPR] akan dikurangkan, karena jumlah ideal yang managable secara sistem hanya sekitar 1.000 untuk men-serve seluruh negara Indonesia,” ujarnya dalam Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan OJK pada Senin (4/12/2023).

Lebih lanjut, Dian mengatakan, OJK saat ini fokus menerapkan aturan single presence policy bagi BPR, di mana pihaknya melarang satu pihak mengendalikan lebih dari satu bank, seperti yang berlaku untuk bank umum.

Tujuan dari upaya ini adalah untuk mempercepat merger sektor BPR sebagai langkah yang lebih mudah dilakukan dan memberikan insentif yang jelas. Dengan demikian, dapat memperbaiki kinerja keuangan BPR, memungkinkan ekspansi kredit yang lebih luas, dan meningkatkan pengawasan yang lebih baik atas operasional.

“Selama ini kita mengetahui bahwa ada 1 orang atau grup yang memiliki beberapa BPR sekaligus. Nah itu, [OJK] akan mengurangi, di mana mereka hanya boleh mendikiran 1 BPR saja dengan cabang-cabang,” ujarnya. 

Pihaknya juga menyebut hal yang mendorong pemangkasan BPR ini lantaran masih banyak BPR yang tidak mencapai threshold modal inti, sehingga OJK meminta BPR untuk melakukan merger, akuisisi, ataupun konsolidasi. 

Adapun, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang dikutip, aset BPR per September 2023 mencapai Rp 190,32 triliun. Realisasi ini naik 8,5% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year) sebesar Rp175,66 triliun.

Aset bank ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp137,97 triliun, naik 9,45% dari sebelumnya Rp126,05 triliun.  

Dari sisi pendanaan BPR sendiri telah meraup dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp134,67 triliun per September 2023, naik 9,57% dari sebelumnya Rp122,91 triliun. “Memang BPR sebetulnya performance cukup secara agregat, mulai dari total aset, penyaluran kredit bisa dikatakan sudah mendekati posisi sebelum Covid-19,” ucapnya.

Kemudian Dian menyebut seiring dengan pengurangan jumlah BPR, pihaknya juga ke depan akan menyampaikan roadmap pengembangan BPR. Mulai dari akselerasi, konsolidasi, memperkuat permodalan, kemudian juga transformasi digital, serta masalah SDM dan lain sebagainya 

Sebagaimana diketahui, usai disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau P2SK, kapasitas bisnis Bank Perekonomian Rakyat atau BPR akan meningkat. 

Di mana, BPR bakal lebih leluasa dalam melakukan initial public offering (IPO), melakukan konsolidasi dengan BPR/BPRS lain hingga penambahan fungsi kegiatan usaha BPR, seperti diperbolehkannya melakukan aktivitas bank umum, yakni pertukaran valuta asing hingga melakukan kegiatan transfer.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper