Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Ekspansi Kantor Cabang Fisik Leasing Tahun Depan di Tengah Digitalisasi

Beberapa perusahaan masih tetap berencana untuk memperbanyak kantor cabang fisik, tetapi ada juga yang fokus ke jaringan digital.
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik
Ilustrasi leasing kendaraan bermotor./ Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing membeberkan rencana mereka terkait dengan ekspansi kantor cabang fisik pada tahun depan. Beberapa perusahaan masih tetap berencana untuk memperbanyak kantor cabang fisik, tetapi ada juga yang fokus ke jaringan digital. 

Sementara yang lain masih melihat tren, apakah ada kebutuhan untuk penambahan kantor cabang tersebut pada tahun depan. Misalnya saja Mandiri Tunas Finance (MTF) yang sedang mengkaji apakah perusahaan perlu menambah kantor cabang fisik. 

Secara keseluruhan pasar MTF mayoritas berada di kota-kota besar. Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan menambah jaringan ke kota di tier kedua atau ketiga. 

“Saat ini sedang dikaji, kemungkinan baru minggu keempat bulan ini akan kami putuskan untuk implementasi kuartal I/2024. Jaringannya apakah bentuknya fisik cabang, apakah satelit, itu sedang dibicarakan,” kata Chief Marketing Mandiri Tunas Finance (MTF) Afri Feder Fauzi ditemui usai Press Conference MTF Autofiesta Jakarta 2023 Senin (18/12/2023). 

Namun demikian, Afri mengatakan untuk saat ini fokus pertama perusahaan adalah digitalisasi. Perseroan diketahui telah memperluas pelayanan digital untuk pelanggan melalui MTF Digital. 

Adapun beberapa yang bisa diakses melalui aplikasi tersebut antara lain pembayaran, booking, dan pengambilan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), pelunasan dipercepat, klaim asuransi serta detail informasi kontrak dan polis.

Senada, Managing Director PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance Christel Lasmana menyebut pihaknya masih terus memantau tren dan permintaan pelanggan untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam strategi ekspansi cabang ke depan. Namun, untuk tahun ini memang tak ada ekspansi cabang. 

Menurut Christel, keberadaan kantor fisik cabang juga penting untuk memberikan layanan personal serta membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan kami. Pihaknya yakin keberadaan kantor cabang dan tim dapat memberikan kepercayaan dan rasa aman bagi para pelanggan.

“Di kantor-kantor cabang kami yang tersebar dari Aceh hingga Papua, pelanggan bisa mendapatkan konsultasi dan informasi yang lebih mendalam mengenai produk dan layanan yang kami tawarkan, serta mendapatkan pengalaman yang lebih personal bersama Mandala,” kata Christel kepada Bisnis, Senin (27/11/2023). 

Di sisi lain, MFIN juga turut memanfaatkan digitalisasi dengan aplikasi Mantis yang diharapkan mempermudah pelanggan dalam melakukan pengajuan dan mendapatkan pembiayaan. 

“Melalui Mantis, kami bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia hingga ke pelosok negeri, untuk melayani mereka dengan lebih baik.  Proses pengajuan pembiayaan dapat dilakukan secara online, sehingga pengajuan dapat dilakukan kapan saja dan dari mana saja,” ungkapnya. 

Rencana Ekspansi Kantor Cabang Fisik Leasing Tahun Depan di Tengah Digitalisasi

Karyawati melayani nasabah di salah satu kantor Mandiri Tunas Finance di Jakarta, Rabu (30/8/2023).

Berbeda dengan MTF dan MFIN, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. (WOMF) atau WOM Finance sudah matang ingin terus menambah kantor cabang fisik pada 2024.

Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa Hadi menyebut perusahaan berencana untuk memperluas cakupan wilayah operasional perusahaan, khususnya di luar Pulau Jawa. 

“Hal tersebut untuk mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap produk pembiayaan,” kata Cincin kepada Bisnis, Senin (18/12/2023). 

Adapun per November 2023, WOM Finance telah memiliki total 196 jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance juga mengungkap kemungkinan perseroan menambah kantor cabang fisik pada 2024.

Terlebih perseroan melihat bahwa kantor cabang fisik saat ini masih diperlukan karena tingkat literasi digital masyarakat di Indonesia belum merata untuk memanfaatkan produk keuangan secara digital. 

Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani menyebut perseroan tetap mempertimbangkan wilayah Indonesia yang sangat luas dengan beragam struktur sosial dan ekonomi.

“Ada tambahan [kantor cabang fisik],” kata Gani kepada Bisnis, pada Senin (27/11/2023). 

Meskipun tingkat literasi belum merata, Adira Finance juga tetap memanfaatkan teknologi dalam layanannya. Termasuk mengembangkan platform digital untuk menjangkau jangkauan area yang lebih luas lagi.

Adapun hingga September 2023, jumlah cabang Adira Finance di pulau Jawa tercatat sekitar 40% sedangkan di luar Jawa sekitar 60%. 

Rencana Ekspansi Kantor Cabang Fisik Leasing Tahun Depan di Tengah Digitalisasi

Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Sementara itu, ada sekitar dua multifinance yang memilih untuk tidak mendirikan kantor cabang fisik baru pada 2024. Keduanya yakni yakni PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance, dan PT BFI Finance Indonesia Tbk. atau BFI Finance (BFIN).

Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengatakan perseroan tidak memiliki rencana untuk menambah kantor cabang pada 2024. Perseroan akan tetap beroperasi dengan 34 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Ristiawan menyebut, alih-alih mendirikan kantor cabang fisik baru, perseroan akan memanfaatkan kantor cabang Bank CIMB Niaga sebagai customer contact point bagi nasabah Bank

“Pada sisa tahun 2023 dan rencana tahun 2024, CNAF tidak berencana untuk menambah kantor cabang baru,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Senin (27/11/2023). 

Ristiawan menambahkan perseroan juga akan fokus melakukan pengembangan digital untuk mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

Adapun salah satu fasilitas digital yang dimiliki perseroan salah satunya adalah CNAF Mobile. Menurut Ristiawan hanya dengan satu aplikasi proses akuisisi dapat dilakukan secara cepat dan mudah.  

Tak hanya itu, Ristiawan menambahkan CNAF juga membuat platform pameran kendaraan secara 3D atau CNAF Virtual Auto Show, di mana calon nasabah dapat mengajukan pembiayaan secara digital dan dapat diakses dimana saja dan kapan saja. 

BFI Finance (BFIN) juga memilih untuk tidak menambah jumlah outlet maupun kantor cabang fisik pada 2024.

“Dari sisi jaringan, kami tidak menargetkan untuk menambah jaringan baru,” kata Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono dalam Public Expose pada Rabu (22/11/2023). 

Kendati demikian, Sudjono mengatakan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan revitalisasi jaringan yang ada. Begitu juga kemungkinan untuk melakukan relokasi, apabila dirasakan jaringan yang lama tidak terlalu produktif. 

Sudjono menyebut bahwa BFI Finance akan lebih mengedepankan teknologi dalam bisnis di era digitalisasi seperti sekarang ini. Termasuk pembukaan jaringan bersifat penyediaan solusi yang consumer centric melalui teknologi informasi.

Per September 2023, BFI Finance diketahui memiliki 271 jumlah jaringan di seluruh Indonesia. Angka tersebut sudah termasuk 45 outlet pembiayaan syariah yang tersebar di beberapa wilayah.

Adapun perinciannya yakni ada 113 outlet dan 27 kantor cabang di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara. Kemudian 48 outlet dan lima kantor cabang di wilayah Sulawesi dan Indonesia Timur. 

Di Kalimantan, BFI Finance memiliki 25 outlet dan lima kantor cabang. Terakhir wilayah Sumatera, terdapat 40 outlet dan delapan kantor cabang yang melayani. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper