Bisnis.com, JAKARTA— PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru menjadi Rp10 triliun pada tahun ini. Angka tersebut meningkat 15% dari target pembiayaan baru tahun 2023 senilai Rp8,5 triliun.
Sementara itu, CIMB Niaga Finance mencatatkan pembiayaan baru senilai Rp8,94 triliun per Desember 2023 atau tumbuh sebesar 14% apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar Rp7,87 triliun.
Presiden Direktur CIMB Niaga Finance Ristiawan Suherman mengungkap salah satu strategi perseroan dalam mencapai target pembiayaan baru pada 2024 tersebut adalah dengan memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan yang dimiliki.
“CNAF juga selalu berusaha menjaga kualitas portofolio dimulai dari penggunaan scoring dalam analisa pembiayaan untuk memastikan kualitas nasabah yang disetujui adalah yang mempunyai tingkat resiko terkendali serta penggunaan metode Risk Based Pricing,” kata Ristiawan kepada Bisnis, Rabu (3/1/2024).
Ristiawan mengatakan pihaknya juga optimistis terjadi pertumbuhan setiap segmen pembiayaan akan merata pada tahun 2024 dengan penerapan suku bunga yang bersaing tersebut.
Adapun sampai dengan Desember 2023, pembiayaan kendaraan bekas dan pembiayaan multiguna menjadi penyokong pertumbuhan penyaluran pembiayaan baru di CIMB Niaga Finance. Secara komposisi penyaluran pembiayaan kedua segmen tersebut berkontribusi sebesar 75% dari total penyaluran pembiayaan baru.
Baca Juga
“Meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama sebesar 69%,” ungkap Ristiawan.
CIMB Niaga Finance juga menargetkan laba bersih dan aset tumbuh pada 2024, dengan level rata-rata atau tidak terlalu agresif serta tidak konservatif. Namun tetap di angka double digit atau tepatnya di angka sekitar 10%.