Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Macet Investree Melonjak, Begini Respons Pemegang Saham

PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) sebagai investor Investree menyatakan terus memantau perkembangan kredit macer perusahaan pinjol ini.
Dari kiri ke kanan: Chief Financial Officer Mandiri Capital Indonesia (MCI) Wisnu Setiadi, Chief Executive Officer MCI Ronald Simorangkir, dan Chief Investment Officer MCI Dennis Pratistha dalam MCI Media Outlook 2024 di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa (17/1/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.
Dari kiri ke kanan: Chief Financial Officer Mandiri Capital Indonesia (MCI) Wisnu Setiadi, Chief Executive Officer MCI Ronald Simorangkir, dan Chief Investment Officer MCI Dennis Pratistha dalam MCI Media Outlook 2024 di Menara Mandiri II, Jakarta, Selasa (17/1/2024). JIBI/Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) menyatakan memantau perkembangan penanganan kredit macet yang dialami oleh salah satu entitas pinjaman online (pinjol) yang disuntik modal oleh perusahaan, PT Investree Radhika Jaya (Investree).

Chief Executive Officer (CEO) MCI Ronald Simorangkir mengungkap pihaknya turut memantau kasus yang dihadapi Investree dengan investor dan pemegang saham lainnya. 

“Jadi action plan kami akan terus pantau bersama dengan investor lain dan pemegang saham lainnya. Kebetulan hari ini juga akan ada pembahasan. Kami pantau terus,” kata Ronald ditemui usai acara Media Outlook MCI di Menara Mandiri, Jakarta Rabu (17/1/2024). 

Ronald memastikan bahwa pihaknya terus mengikuti proses pekembangan kredit macet Investree sejak lama. Terlebih mitigasi risiko menjadi salah satu perhatian khusus, supaya tidak mempengaruhi bisnis Bank Mandiri, selaku induk perusahaan. 

Kredit macet yang dihadapi oleh Investree terjadi lantaran beberapa borrower bisnisnya terdampak Covid-19. Beberapa sektor yang bisnisnya masih belum pulih lantaran pandemi Covid-19 di antaranya yakni pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) UMKM dari industri garmen dan tekstil, minyak dan gas, serta konstruksi.

“Ada namanya early warning signal itu sudah dikasih tau, karena ini mempengaruhi bisnis banknya karena ada chaneling dan referral. Dan ini bukan hanya karena ada diberita kita jadi aware, tapi kami sudah pantau mungkin beberapa waktu silam,” papar Ronald. 

Ronald menyebut kasus yang terjadi pada Investree tidak serta merta membuat MCI berhenti untuk berinvestasi ke sektor fintech. Menurutnya sektor fintech masih memiliki potensi yang besar dan spektrumya masih luas seperti pembayaran, transaksi, hingga POS system. 

“Kalau dibilang tidak lagi, enggak juga. Kami masih terus melihat karena apa yang ada  diportofolio kami juga masih punya potensi,” ungkapnya. 

MCI memiliki empat portofolio fintech P2P lending di antaranya yakni PT Amartha Mikro Fintek (Amartha),PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks), PT Crowde Membangun Bangsa (Crowde). Fintech lainnya antara lainnya adalah Link Aja dan PT GoTo Gojek Tokopedia (GoTo). 

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah memberikan sanksi administratif ke Investree. Sanksi  tersebut dikenakan lantaran platform itu melanggar ketentuan yang berlaku. Beberapa lender sebelumnya mengeluhkan telat bayar. 

Berdasarkan keterangan di laman resminya, rasio tingkat wanprestasi di atas 90 hari (TKB90) dalam platform Investree sebesar 12,58% per 17 Januari 2024. Hal ini menunjukkan tingginya tingkat kelalaian penyelesaian kewajiban kepada lender, yang mana ambang batas dari OJK tak lebih dari 5%.

“Saat ini Investree juga telah OJK kenakan sanksi administratif karena melanggar ketentuan yang berlaku dan OJK terus melakukan monitoring pemenuhan,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman dalam jawaban tertulis dikutip Jumat (12/1/2024). 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper