Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Genjot Transformasi Bisnis, Intip Siasat DBS Indonesia soal Defisit Talenta Digital

Manajemen DBS Indonesia menilai ada kesenjangan atau gap antara supply dan demand tenaga kerja dengan keterampilan digital.
Direktur Teknologi & Operasional DBS Indonesia Sujatno Polina menilai ada kesenjangan atau gap antara supply dan demand tenaga kerja dengan keterampilan digital
Direktur Teknologi & Operasional DBS Indonesia Sujatno Polina menilai ada kesenjangan atau gap antara supply dan demand tenaga kerja dengan keterampilan digital

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank DBS Indonesia memiliki siasat untuk menangani defisit talenta digital, di tengah perubahan kebiasaan bertransaksi masyarakat dan ambisi perseroan untuk terus menyediakan inovasi layanan digital  

Direktur Teknologi & Operasional DBS Indonesia Sujatno Polina menilai ada kesenjangan atau gap antara supply dan demand tenaga kerja dengan keterampilan digital. Padahal,saat ini perbankan terus mengoptimalkan digitalisasi.  

“Karena, masyarakat kita masih takut. Apasih digital itu, enggak keliatan, enggak bisa dirasakan. Sementara teknologi di perbankan tidak butuh suatu ‘barang’, kita butuh teknologi yang melayani customer 24 jam,” ujarnya pada Bisnis dalam Media Briefing, Selasa (23/1/2024).  

Dirinya juga membantah bahwa sulitnya perbankan dalam merekrut talenta digital akibat bersaing dengan perusahaan fintech.

Bahkan, dia berujar perbankan justru lebih membutuhkan tenaga kerja yang sudah siap pakai, khususnya dalam bidang front end dan back end, sementara fintech mungkin lebih fokus pada eksplorasi teknologi baru.

“Kalau fintech itu cenderung coba teknologi yang baru, di mana [SDM] di Indonesia banyak yang belum punya skill itu. Jadi, di fintech itu supply-nya dikit dan demand dikit,” ujarnya. 

Adapun, DBS menjadi perbankan yang sangat mengedepankan digital untuk mencoba semua teknologi baru mulai dari big data, blockchain, cloud computing hingga robotic automation, seiring dengan ekspektasi nasabah yang makin tinggi.

“Semua teknologi ini masih kita kembangkan. Kita ingin sistem kita [DBS] selalu yang canggih dan kita butuh SDM,” ujarnya.  

Sehingga, dengan kondisi tersebut, perseroan pun menghadirkan ‘DBS Foundation Coding Camp’ untuk memberikan kelas coding gratis. Di mana, sebelumnya 'DBS Foundation Coding Camp 2023' berhasil menjangkau puluhan ribu talenta digital serta membekali mereka dengan skill yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Data Kemnaker 2022 menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang dibutuhkan pada sektor TIK di Indonesia pada tahun 2025 diprediksi mencapai hampir dua juta orang. 

Laporan Google, Temasek, dan Bain 2023 menyebut hal ini guna mendukung pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang berpotensi akan mencapai US$110 miliar pada tahun 2025 

Lebih lanjut, riset McKinsey mengungkapkan Indonesia membutuhkan 9 juta talenta digital selama periode 2015–2030. 

Jika dihitung secara rata-rata, maka per tahunnya Indonesia butuh 600.000 talenta digital, sedangkan kemampuan perguruan tinggi dalam menyuplai talenta digital setiap tahunnya hanya sekitar 100.000-200.000 orang, yang berarti ada gap sekitar 400.000-500.000 orang. 

Sebanyak 100.000-200.000 tenaga kerja digital yang tersedia itu pun menjadi rebutan perusahaan-perusahaan yang tengah melakukan transformasi digital ataupun yang baru saja mendirikan perusahaan berbasis digital, tidak terkecual industri keuangan seperti perbankan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper