Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) membukukan laba bersih Rp175,28 miliar secara tahunan (yoy)..
Berdasarkan publikasi di Harian Bisnis Indonesia pada Selasa (19/3/2024), pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tercatat tumbuh 6,87% menjadi Rp557,6 miliar pada 2023 ketimbang tahun sebelumnya Rp521,74 miliar pada 2022.
Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi atau fee based income bank tumbuh signifikan 33,62% menjadi Rp77,76 miliar pada 2023 dari sebelumnya Rp58,19 miliar pada 2022.
Namun, pos beban mengalami sejumlah peningkatan. Misal beban tenaga kerja naik 3,62% menjadi Rp203,14 miliar. Lalu, beban promosi naik 22,92% menjadi Rp15,47 miliar serta beban lainnya naik 15,27% menjadi Rp177,17 miliar pada 2023.
Alhasil, laba operasional susut 3,06% menjadi Rp239,37 pada 2023 dari sebelumnya Rp246,92 miliar pada 2022.
Selanjutnya, pada rasio profitabilitas, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) Bank Lampung berada di level 2,3%. Lalu, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) sebesar 13,92%. Adapun, terkait margin bunga bersih (net interest margin/NIM) perseroan berada di level naik 120 basis poin (bps) ke level 6,05% pada 2023 dari level 4,85%
Baca Juga
Dari segi intermediasi, bank telah menyalurkan kredit Rp6,96 triliun pada 2023, naik 12,42% dari posisi tahun sebelumnya yakni Rp6,19 triliun pada 2022. Total aset Bank Lampung juga terkerek naik 1,15% menjadi Rp10,33 triliun pada 2023
Seiring dengan kenaikan kredit, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Lampung berada di level 2,27% dan NPL net di level 1,5% pada 2023.
Sementara itu, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat Rp7,92 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp7,99 triliun. Tercatat, dana murah atau current account savings account (CASA) Bank Lampung naik 5,63% menjadi Rp3,05 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp2,88 triliun pada 2022.