Saham-Saham yang Dipilih Buffett untuk Berinvestasi
1. Apple (AAPL -1,06%)
Berkshire Hathaway memiliki saham Apple terbesar, sebesar 5,7% atau bernilai lebih dari $136 miliar pada akhir tahun 2022. Buffett memilih Apple karena tidak hanya pelanggannya yang setia, melainkan kemampuan penetapan harga dan kepemimpinan terbaik.
2. Bank Amerika (BAC 0,29%)
Berkshire memiliki saham Bank of America sebesar 12,9% dan menjadi investasi perusahaan terbesar kedua pada akhir tahun 2022. Buffett adalah penggemar berat CEO Bank of America Brian Moynihan dan seluruh tim manajemen pada bank tersebut. Saham perusahaan secara teratur diperdagangkan untuk mendapatkan penilaian tersirat dibandingkan dengan nilai buku aset yang berada di bawah bank-bank besar yang lainnya.
Bank of America adalah saham dividen yang sangat baik, mengutamakan pembelian kembali saham, dan mengalami pertumbuhan secara cepat di grup sejenisnya dalam beberapa tahun terakhir.
3. Chevron (CVX 0,89%)
Berkshire memiliki saham pada perusahaan raksasa energi ini sebesar 8,4% atau sekitar $29 miliar pada akhir tahun 2022. Berkshire mempunyai beberapa anak perusahaan pada sektor energi besar sehingga ini menjadi salah satu faktor Buffett menanamkan investasinya di Chevron.
4. Coca-Cola (KO 0,25%)
Berkshire memiliki saham tersebut pada perusahaan minuman ini sebesar 9,2% atau $2,4 miliar. Buffett mengumpulkan saham Coca-Cola sejak akhir tahun 1980-an dan menjadi salah satu investasi jangka panjang yang tersukses. Buffett menyukai kemampuan merek Coca-Cola dan jaringan distribusi yang lebih luas sehingga memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan calon pesaingnya.
5. American Express (AXP -0,03%)
Berkshire memegang saham perusahaan ini sebesar 20,2% atau sekitar $22 miliar. Saham ini telah dipegang oleh Buffett selama 30 tahun. Buffett menyukai nama merek dari perusahaan yang berharga dan memiliki peran sebagai jaringan pembayaran dan pemberi pinjaman dalam transaksinya.
Baca Juga
Saham yang dihindari Oleh Warren Buffett
Buffett menghindari saham sektor atau industri tertentu yang tidak dipahami secara baik dan ini menjadi kemampuannya dalam memilih saham. (Ahmadi Yahya)
