Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berkomitmen meningkatkan manfaat dari bisnis buy now pay later perseroan, yaitu Paylater BCA.
Direktur BCA Santoso mengatakan pihaknya tidak menetapkan target khusus untuk produk ini, namun fokus meningkatkan nilai tambah yang dapat diberikan oleh layanan tersebut kepada pelanggan.
“Produk Paylater BCA adalah suplemen produk bagi customer yang mau menikmati barang yang dibeli namun membayar dengan mencicil. Jadi kami memang tidak memiliki target khusus, namun ingin terus meningkatkan manfaat,” ujarnya pada Bisnis, Selasa (14/5/2024)
Dia mengungkapkan, ke depan akan ada fitur terbaru yang dirilis. Sayangnya, Santoso tidak merinci lebih lanjut.
"Nanti tentunya ada [fitur baru] dan sedang dilakukan kajian," ujarnya.
Tercatat, pada kuartal I/2024 sudah ada 89.000 customer yang terdaftar sebagai nasabah paylater BCA, tumbuh 70% dari 52.500 customer pada Desember 2023.
Baca Juga
Selanjutnya, outstanding mengalami peningkatan mencapai Rp185 miliar pada Maret 2024, naik 61% secara tahunan dari Rp115 miliar pada Desember 2023
“Plafon juga mengalami kenaikan yang baik dari Rp395 miliar [Desember 2023] menjadi Rp597 miliar, [tumbuh] sekitar 51%,” ujarnya
Seiring meningkatnya jumlah pinjaman, kualitas kredit perseroan pada produk paylater tetap terjaga dengan posisi Maret 2024 di level 0,47%
Paylater BCA sendiri hadir guna menjadi pilihan lain bagi nasabah, lantaran kebijakan persetujuan kartu kredit saat ini yang masih ketat. Fitur ini merupakan fasilitas kredit yang dapat digunakan sebagai alternatif pembayaran melalui scan QRIS di aplikasi myBCA.
BCA memang menjadi pemain di kalangan perbankan yang meluncurkan Paylater BCA pada Oktober 2023 lalu, disusul PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang merilis Livin’ Paylater ke publik pada Desember 2023.
Terdekat, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) bakal meluncurkan fitur paylater di aplikasi OCTO Mobile pada rentang Juni-Juli 2024
Direktur Consumer Banking CIMB Niaga Noviady Wahyudi mengatakan fitur tambahan ini telah melewati tahap awal piloting dan saat ini sedang dalam tahap pengujian alias testing yang lebih menyeluruh sampai akhirnya diluncurkan secara resmi.
Meski layanan paylater akan dirilis secara resmi ke publik dalam waktu dekat, pria yang kerap disapa Dede ini menyebut perusahaan masih memiliki rencana untuk melakukan pengembangan lanjutan, termasuk membuat paylater dapat digunakan untuk transaksi dalam negeri dan luar negeri.
