Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maipark Lihat Tanda-tanda Pasar Reasuransi Lebih Akomodatif Tahun Ini

Ada tanda-tanda bahwa pasar reasuransi lebih akomodatif atau longgar pada tahun ini di tengah hardening market selama beberapa tahun.
Komisaris Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia Budi Herawan memberikan paparan saat acara Maipark Award 2023 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Komisaris Utama PT Reasuransi Maipark Indonesia Budi Herawan memberikan paparan saat acara Maipark Award 2023 di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan reasuransi PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark) melihat bahwa ada tanda-tanda pasar reasuransi lebih akomodatif atau longgar pada tahun ini di tengah hardening market selama beberapa tahun. 

Namun demikian, Direktur Utama Maipark Kocu Andre Hutagalung mengatakan semua pihak sepakat kondisi soft market sebelumnya adalah tidak sehat untuk kepentingan semua pihak dalam ekosistem asuransi. 

“Ini yang membedakan soft market sebelumnya dengan kondisi masih hardening seperti hari ini. Pada soft market sebelumnya ada keseragaman respon perusahaan reasuransi,” kata Kocu kepada Bisnis.com, Minggu (9/6/2024). 

Kocu menambahkan, hal tersebut akan sangat berbeda antara satu perusahaan dengan yang lainnya. Adapun, perbedaan respons perusahaan reasuransi antara lain menyangkut semua faktor yang terkait dengan akseptasi reasuransi yakni limit treat, term and conditions, atau premi apabila program treaty non proporsional. 

Di sisi lain, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re Benny Waworuntu mengatakan perusahaan akan lebih memperketat perolehan premi. Terlebih pihaknya melihat industri reasuransi masih menghadapi tantangan hardening market pada 2024. 

“Di samping itu, kami khususnya selama tiga tahun terakhir melakukan perbaikan yang signifikan ke term of condition, kapasitas yang kami berikan, dan harga retensi,” tutur Benny saat dihubungi Bisnis.com, Senin (19/2/2024).  

Benny mengatakan bahwa Pemilihan Umum (Pemilu) yang diselenggarakan pada Februari 2024 tidak akan berpengaruh besar. Terlebih industri sudah terbiasa dengan penyelenggaraan Pemilu yang digelar lima tahun sekali. Namun demikian yang diperhatikan adalah dampak Pemilu. 

“Seperti halnya bagaimana nanti investasi karena kan salah satu sumber pemasukan, walaupun enggak fokus ke situ, tapi tidak bisa dinafikan bahwa salah satu unsur pemasukan industri perasuransian selain penghasilan underwriting juga hasil investasi atau pendapatan investasi ,” tuturnya. 

Dengan demikian, apabila secara makro tidak ada masalah dengan investasi, maka akan bagus, begitu juga sebaliknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper