Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jalan Bank Digital Menangi Persaingan, Tambah Modal hingga Andalkan Sokongan Ekosistem

Sejumlah bank digital mengumumkan aksi penambahan modal, sedangkan yang lain juga telah menyiapkan strategi untuk menghadapi persaingan.
Arlina Laras, Fahmi Ahmad Burhan
Kamis, 4 Juli 2024 | 10:30
Ilustrasi bank digital. /Freepik
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Respons Pengamat

Pengamat Perbankan dan Praktisi Sistem Pembayaran Arianto Muditomo mengatakan penambahan modal memang seharusnya dilakukan sebagaimana ditetapkan dalam regulasi, yang selanjutnya digunakan untuk meningkatkan basis nasabah dan kualitas layanan.

Arianto menilai sejauh ini pangsa pasar perbankan masih didominasi oleh bank konvensional yang memiliki layanan digital.

“Bank digital yang sebelumnya adalah bank KBMI 1 atau KBMI 2 yang dikonversi menjadi bank digital belum mampu menunjukkan kemampuan mencetak laba setinggi bank konvensional yang memiliki layanan digital,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024)

Diapun menilai salah satu cara penambahan modal bank melalui right issue juga menjadi pilihan untuk dapat menumbuhkan modal secara cepat.

“Yang perlu diperhatikan adalah data serap pasar atau investor terhadap skema ini. Selanjutnya emiten harus mampu membuktikan penggunaan yang tepat dan produktif atas dana yang diperoleh sebagai bukti kepercayaan yang diberikan investor,” tutur Arianto.

Selain itu, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan mengatakan pada tahun ini, persaingan di pasar bank digital masih akan ketat. 

"Akan semakin ketat persaingan perbankan. Lahir bank baru mungkin tidak, tapi akan banyak akuisisi, merger atau konsolidasi bank," ujarnya.

Adapun, Economics and Public Policy Researcher Indef Nailul Huda mengatakan persaingan bank digital ke depan akan mengerucut ke skema pengembangan, terutama dalam menggaet nasabah.

"Ini akan tergantung ekosistemnya dalam memudahkan generasi Z serta milenial mengakses layanan keuangan," kata Nailul.

Sementara itu, Senior Faculty LPPI Amin Nurdin mengatakan bank-bank digital memiliki keunggulan dari sisi permodalan kuat yang digelontorkan pemiliknya baik oleh perusahaan teknologi finansial (fintech) maupun konglomerat. 

Akan tetapi, permodalan saja tidak cukup. Untuk bersaing, bank digital mesti memiliki bangunan prinsip strategi ke depannya yang cukup bagus. Menurut Amin, strategi tidak terlepas dari rencana jangka panjang, visi dan misi yang disusun oleh bank. 

Selain itu, bank digital juga harus siap untuk berkolaborasi dengan pihak manapun. “Intinya harus memiliki dan membangun sebuah ekosistem yang kuat,” tambahnya.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper