Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPJS Ketenagakerjaan Kelola Dana Investasi Rp712,3 Triliun pada 2023

BPJS Ketenagakerjaan atau BPJamsostek sukses kelola dana investasi Rp712,3 triliun pada 2023.
Pegawai melayani nasabah di kantor BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melayani nasabah di kantor BPJS Ketenagakerjaan di Jakarta, Senin (4/3/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA —  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BPJamsostek mencatatkan dana investasi sebanyak Rp712,3 triliun pada 2023. Angka tersebut meningkat 13,47% secara tahunan (year-on-year/yoy) apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yakni Rp627,69 triliun. 

Dikutip dari laporan keuangan BPJS Ketenagakerjaan di Harian Bisnis Indonesia edisi Senin (8/7/2024), dana investasi pada program Jaminan Hari Tua (JHT) berkontribusi paling banyak sebesar 63,49% dengan nominal sebanyak Rp452,19 triliun pada 2023. Kemudian, program Jaminan Pensiun (JP) mencapai 22,9% mencapai Rp158,78 triliun. 

Selain itu, program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) yang mencapai 8,38% dengan nominal dana investasi sebanyak Rp59,71 triliun. Program Jaminan Kematian (JKM) mencapai Rp16,5 triliun mencapai 2,32%.

Dana investasi BPJS sebanyak Rp13,32 triliun atau mencapai 1,87%. Adapun, program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) mencapai Rp11,77 triliun yang berkontribusi 1,65%. 

Program JHT juga memberikan yield on investment (YOI) tertinggi yang mencapai Rp30,35 triliun. Berikutnya, ada program JP yang memberikan hasil investasi sebanyak Rp10,17 triliun.

Kemudian, program JKK dan JK memberikan hasil investasi sebanyak masing-masing Rp3,9 triliun dan Rp1,16 triliun. Sementara itu, program JKP dan BPJS memberikan hasil investasi sebanyak Rp629 miliar dan Rp907,6 miliar. Adapun, total hasil investasi keseluruhan program mencapai sebanyak Rp47,1 triliun pada 2023. 

Data Kepesertaan BPJS Ketengakerjaan 

Dalam laporan keuangan tersebut juga memuat detail kepesertaan yang terdiri dari pemberi kerja aktif sebanyak 901.912. Kemudian tenaga kerja terdaftar sebanyak 61,07 juta, serta tenaga kerja aktif sebanyak 41,56 juta. 

Adapun 41,56 juta orang tersebut merupakan peserta aktif pada program JKK dan JKM yang terdiri dari 7,36 juta peserta Jasa Konstruksi (Jakon), Bukan Penerima Upah (BPU) 9,19 juta, serta Penerima Upah (PU) sebanyak 25,004 juta. 

Sementara itu, peserta aktif pada program JHT mencapai 18,27 juta yang terdiri dari 17,64 peserta PU dan 632.794 peserta PU. Kemudian program JP mencapai 14,41 juta peserta aktif yang seluruhnya merupakan peserta PU. Terakhir program JKP mencapai 13,45 juta yang seluruhnya juga peserta PU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper