Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Life Ungkap Talent War Pemenuhan Aktuaris Industri Asuransi

BNI Life mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan tenaga aktuaris.
Karyawan melayani nasabah dikantor cabang PT BNI Life Insurance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawan melayani nasabah dikantor cabang PT BNI Life Insurance di Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA —PT BNI Life Insurance (BNI Life) mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan tenaga aktuaris. Perusahaan menyebut fenomena persaingan ketat (talent war) di industri asuransi akibat terbatasnya jumlah tenaga aktuaris Fellow Society of Actuaries of Indonesia (FSAI).

"Tantangan yang sebelumnya dihadapi dalam pemenuhan tenaga aktuaris perusahaan adalah karena posisi aktuaris yang jarang sehingga pemenuhannya berdampak pada talent war di pasar industri asuransi," kata Arry Herwindo W, GM Corsec, Legal and Corcomm, saat dihubungi Bisnis, Selasa (9/7/2024).

Namun, Arry menyebut bahwa BNI Life telah memiliki aktuaris FSAI. Dengan pemenuhan tersebut, perusahaan optimistis dapat menghadapi implementasi PSAK 117 pada 2025. Selain pemenuhan aktuaris, BNI Life juga telah membentuk tim proyek untuk implementasi PSAK 117. "Kami juga telah memberikan pembekalan kepada pegawai, khususnya tim proyek IFRS 17, tidak hanya sebatas bidang aktuaria tetapi juga teknologi informasi (IT) dan konsultan keuangan (FC)," tambah Arry.

Meski sebagian besar perusahaan asuransi jiwa telah memiliki aktuaris, delapan perusahaan asuransi umum masih belum memenuhi kebutuhan tersebut. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Bern Dwyanto, menyebutkan bahwa masalah pemenuhan aktuaris pada asuransi umum masih terkait dengan keterbatasan ketersediaan FSAI untuk aktuaris yang ditunjuk. "Dengan keterbatasan tersebut, biaya untuk mendapatkan tenaga aktuaria menjadi lebih tinggi, sehingga menjadi beban bagi perusahaan asuransi, terutama bagi perusahaan dengan kondisi keuangan menengah," kata Bern kepada Bisnis, Selasa (9/7/2024).

Bern menambahkan bahwa perusahaan asuransi umum yang belum memiliki aktuaris tengah berupaya memenuhi kebutuhan tersebut dengan berbagai cara dan dukungan pihak terkait. "Sebagian besar masih dalam proses di OJK," imbuh Bern.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih ada sembilan perusahaan asuransi yang belum memenuhi kebutuhan tenaga aktuaris per Mei 2024. Pemenuhan aktuaris penting sebagai langkah untuk implementasi PSAK 117 (sebelumnya PSAK 74), di mana peran aktuaris sangat penting dalam berbagai lingkup bisnis perusahaan. Penerapan PSAK 117 bertujuan untuk membandingkan laporan keuangan perusahaan asuransi baik antar perusahaan maupun antar industri, dengan harapan efektif diimplementasikan pada 1 Januari 2025.

Selain sebagai persiapan untuk PSAK 117, keberadaan aktuaris juga penting dalam kegiatan usaha asuransi agar dapat mengelola aset dan liabilitas perusahaan secara optimal.

Berdasarkan laporan keuangan BNI Life pada 2023, perusahaan memiliki aset sebesar Rp23,6 triliun, naik 6,25% yoy dibandingkan Rp22,2 triliun pada 2022. Aset investasi berkontribusi paling besar dengan jumlah mencapai Rp22,3 triliun, sementara aset bukan investasi Rp1,26 triliun. Sementara itu, jumlah liabilitas BNI Life mencapai Rp17,57 triliun, naik 6,65% dibandingkan Rp16,4 triliun pada 2022. Dari sisi ekuitas, modal yang dimiliki BNI Life mencapai Rp6,02 triliun pada 2023, meningkat 5,12% yoy dari Rp5,73 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan premi perusahaan juga menunjukkan kinerja positif dengan capaian Rp5,37 triliun, meningkat 7,65% yoy dari Rp4,99 triliun pada tahun sebelumnya. Tingkat kesehatan finansial BNI Life, dilihat dari Risk Based Capital (RBC), mencapai 683%, naik dibandingkan 673% pada 2022, dan jauh di atas threshold yang ditetapkan oleh OJK sebesar 120%.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper