Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Begini Strategi Mandiri Utama Finance (MUF) Raih Pendanaan di Era Suku Bunga Tinggi

Mandiri Utama Finance (MUF) merancang strategi pendanaan untuk memastikan ketersediaan dana hingga akhir 2024.
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Mandiri Utama Finance (MUF) di Jakarta, Kamis (4/7/2024)/JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melayani nasabah di kantor cabang Mandiri Utama Finance (MUF) di Jakarta, Kamis (4/7/2024)/JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA— PT Mandiri Utama Finance (MUF) merancang strategi pendanaan untuk memastikan ketersediaan dana hingga akhir 2024. 

Direktur Utama MUF Stanley Setia Atmadja mengatakan fokus utama strategi ini adalah optimalisasi sumber pendanaan internal melalui peningkatan arus kas operasional dan pengelolaan modal kerja yang efektif. 

“Dengan menekan biaya operasional, meningkatkan pendapatan, dan mengoptimalkan penagihan piutang, diharapkan likuiditas perusahaan memadai,” kata Stanley saat dihubungi Bisnis pada Jumat (26/7/2024). 

Selain itu, lanjut Stanley, MUF juga mengeksplorasi berbagai alternatif sumber pendanaan dari eksternal, mencakup negosiasi pinjaman bank dengan suku bunga kompetitif. Dengan pendekatan transparan dan tata kelola yang baik, MUF berkomitmen untuk membangun kepercayaan investor dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Adapun sumber pendanaan MUF saat ini masih berasal dari Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank. Dari bank, MUF memproyeksikan pendanaan mencapai sebanyak Rp12,66 triliun sampai akhir 2024. 

Stanley mengatakan era suku bunga tinggi merupakan tantangan tersendiri bagi industri pembiayaan. Maka dari itu, lanjut dia, MUF berupaya mendiversifikasi sumber pendanaan, optimalisasi modal kerja, dan efisiensi operasional. 

“Strategi-strategi ini membantu perusahaan menjaga stabilitas keuangan dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” katanya. 

Namun untuk saat ini, MUF belum memilih obligasi sebagai sumber pendanaan karena biaya pendanaan yang tinggi serta memperhatikan volatilitas pasar. Meskipun demikian, perusahaan tetap mempertimbangkan penerbitan obligasi di masa mendatang jika kondisi pasar membaik. 

“Rencana tersebut mencakup pemantauan pasar, persiapan dokumen, dan konsultasi dengan underwriter untuk memastikan penerbitan yang sukses dan sesuai kebutuhan pendanaan perusahaan,” tandas Stanley.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper