Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba 8 Reasuransi per Juni 2024: Grup Salim, Pertamina, dan Sinarmas Bersaing

Dari 8 reasuransi konvensional di Tanah Air, seluruhnya mencatatkan laba pada semester I/2024.
Ilustrasi logo salah satu perusahaan reasuransi di Indonesia, PT Reasuransi Maipark Indonesia./Bisnis - Fanny
Ilustrasi logo salah satu perusahaan reasuransi di Indonesia, PT Reasuransi Maipark Indonesia./Bisnis - Fanny

Bisnis.com, JAKARTA— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat ada delapan perusahaan reasuransi konvensional yang telah mendapatkan izin di Indonesia.

Delapan perusahaan reasuransi tersebut antara lain PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) atau Marein, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) alias Indonesia Re, PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re), PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re), PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu Re), dan PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (InaRe). 

Sementara itu, perusahaan reasuransi kesembilan adalah PT Reasuransi Syariah Indonesia (Reindo Syariah), yang memfokuskan diri di bidang syariah. Dari daftar tersebut, beberapa perusahaan reasuransi konvensional mencatatkan kinerja laba setelah pajak yang positif. 

Para penyerap risiko dari perusahaan asuransi (seeding) Tanah Air itu mencatatkan kinerja yang beragam. Misalnya saja Indonesia Re yang mampu membalikkan rugi menjadi laba pada Juni 2024 mencapai Rp99,8 miliar. Sebelumnya perseroan mencatatkan kerugian hingga Rp6,25 miliar pada Juni 2023. 

Kemudian, TuguRe mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp104,5 miliar sampai dengan Juni 2024. Angka tersebut meningkat pesat sampai 1.488% yoy dari sebelumnya Rp6,5 miliar pada Juni 2023. 

Ada juga yang mencatatkan penurunan laba, seperti halnya Nasional Re yang labanya longsor 88,58% yoy menjadi Rp64,52 miliar pada Juni 2024 dari sebelumnya Rp565 miliar pada akhir Juni 2023. 

Laba 8 reasuransi Tanah Air per Juni 2024 

  • PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) 

BUMN di bidang reasuransi, Indonesia Re, mampu membalikkan rugi menjadi laba mencapai Rp99,8 miliar per 30 Juni 2024. Sebelumnya perseroan mencatatkan kerugian hingga Rp6,25 miliar per Juni 2023. 

Kenaikan laba tersebut turut didorong oleh pendapatan premi perusahaan yang mencapai Rp2,83 triliun. Perolehan premi perusahaan meningkat 11,95% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya Rp2,53 triliun. 

Sementara itu hasil underwriting menurun 62,55% yoy menjadi Rp33,2 miliar dari sebelumnya Rp88,77 miliar. Sementara itu hasil investasinya meningkat tajam menjadi Rp229 miliar, yang mana naik 163,7% yoy dari sebelumnya Rp87,04 miliar. 

  • PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) 

Marein mampu mencatatkan laba sebanyak Rp75,22 miliar sampai dengan akhir Juni 2024. Angka tersebut meningkat 77,54% yoy dibandingkan Rp42,36 miliar pada Juni 2023. 

Dilihat dari laporan keuangan Marein pada Juni 2024, kenaikan laba tersebut didorong oleh premi bruto yang mencatatkan peningkatan mencapai Rp1,38 triliun atau naik 12,67% yoy dari sebelumnya Rp1,23 triliun pada Juni 2023. Pada Juni 2024, hasil underwriting perseroan mengalami penurunan 29,52% yoy menjadi Rp14,8 miliar dari sebelumnya Rp21,1 miliar. Sementara itu hasil investasinya meningkat 71,81% yoy menjadi Rp96,5 miliar dibandingkan sebelumnya Rp56,16 miliar. 

  • PT Reasuransi Maipark Indonesia 

Maipark mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp20,06 miliar pada Juni 2024. Angka tersebut turun 30,64% yoy dari sebelumnya Rp28,93 miliar. 

Padahal jumlah premi bruto yang diperoleh perseroan meningkat 9,39 yoy menjadi Rp92,1 miliar dari sebelumnya Rp84,19 miliar. Hasil investasi juga menunjukan peningkatan menjadi Rp20,09 miliar atau naik 22,57% yoy dari sebelumnya Rp16,39 miliar. 

Namun hasil underwriting perseroan menyusut menjadi Rp31,59 miliar, atau turun 33,39% yoy dari sebelumnya Rp47,43 miliar. 

  • PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasre) 

Nasional Re, yang merupakan cucu usaha BUMN IFG melalui PT Askrindo, mencatatkan laba sebanyak Rp64,52 miliar sampai dengan Juni 2024. Angka tersebut turun 88,58% yoy apabila dibandingkan dengan Rp565 miliar pada akhir Juni 2023. 

Dilihat dari laporan keuangan konvensional perusahaan pada Juni 2024, penurunan tersebut didorong oleh jumlah premi bruto perusahaan yang turun 13,73% yoy menjadi Rp1,84 triliun. Sampai dengan akhir Juni 2023, premi bruto yang diperoleh perusahaan mencapai Rp2,13 triliun. 

Hasil underwriting juga mengalami penurunan menjadi Rp38,79 miliar. Angka tersebut turun 91,65% yoy dari sebelumnya Rp464 miliar. Di sisi lain, hasil investasi juga turun 11,72% yoy menjadi Rp170,8 miliar dari sebelumnya Rp193,5 miliar. 

  • PT Tugu Reasuransi Indonesia 

Sayap bisnis reasuransi Pertamina melalui melalui Tugu Insurance, Tugure, mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp104,5 miliar sampai dengan Juni 2024. Angka tersebut meningkat pesat sampai 1.488% yoy dari sebelumnya Rp6,5 miliar. 

Peningkatan laba tersebut didorong oleh jumlah premi bruto perseroan yang mencapai Rp1,55 triliun, yang mana naik 26,75% yoy dari sebelumnya Rp1,22 triliun. Hasil underwriting juga meningkat 136,25% yoy menjadi Rp56,65 miliar dari sebelumnya Rp23,97 miliar. Sementara hasil investasi meningkat 17,32% yoy menjadi Rp67,7 miliar dari sebelumnya Rp57,7 miliar. 

  • PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (InaRe)

PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (InaRe) yang terafiliasi grup Salim melaporkan membukukan laba Rp13,9 miliar per Juni 2024. Jumlah ini bertumbuh dari Rp12,4 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Tercatat dalam laporan perusahaan, InaRe membukukan premi penutupan tidak langsung sebesar Rp559,11 miliar. Tumbuh 166% dari Rp209,71 miliar pada tahun sebelumnya. 

  • PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re)

Bisnis reasuransi konglomerasi Sinarma melalui PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re) mencatatkan laba Rp70,49 miliar per Juni 2024. Tumbuh 93,65% dari posisi Rp36,4 miliar pada tahun sebelumnya. Reasuransi dalam konglomerasi Sinarmas ini memiliki pendapatan premi penutupan tidak langsung Rp4,85 triliun, tumbuh kuat berbanding Rp3,23 triliun pada tahun sebelumnya.  

  • PT Orion Reasuransi Indonesia

Orion Reasuransi menjadi wajah baru di industri reasuransi di Indonesia. Perusahaan resmi memulai operasionalnya setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 20 Mei 2024. 

Dikutip dari laporan keuangan per Juni 2024, perusahaan mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp1,73 miliar hingga 2024. Dari sisi pendapatan premi bruto yang diperoleh  mencapai Rp3,24 miliar. Hasil underwriting minus Rp5 juta dan hasil investasi yang dimiliki mencapai Rp8 miliar. 

Perusahaan Reasuransi 

Laba Bersih Juni 2024

Laba Bersih Juni 2023

Perubahan (%) 

Indonesia Re 

Rp99,8 miliar

-6,25 miliar

1.696,8%

Marein

Rp75,22 miliar 

Rp42,36 miliar 

77,54%  

Maipark 

Rp20,06 miliar

Rp28,93 miliar

-30,65%

Nasional Re

Rp64,52 miliar 

Rp565 miliar 

-88,58% 

InaRe

Rp13,9 miliar

Rp12,4 miliar

12,09%

NusantaraRe

Rp70,49 miliar

Rp36,4 miliar

93,65%

Tugure 

Rp104,5 miliar 

Rp6,5 miliar

1.488%

Orion Reasuransi 

Rp1,73 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper