Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Keuangan Grup Djarum (Dwimuria Investama), Catat Laba Rp14,44 Triliun per Juni 2024

Dwimuria Investama dan entitas anak, milik Hartono bersaudara dari Grup Djarum mencatat laba Rp14,4 triliun pada Juni 2024 yang terbesar disumbang Laba BCA.
Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang utama (KCU) BCA di Jakarta, Senin (24/6/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang utama (KCU) BCA di Jakarta, Senin (24/6/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Dwimuria Investama Andalan dan entitas anak, yang dimiliki salah satu orang terkaya di Indonesia, yaitu Hartono bersaudara mencatatkan peningkatan kerja pada semester I/2024.

Untuk diketahui, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan pemegang 54,94% saham Bank Central Asia (BBCA) alias BCA. Adapun pemegang saham terakhir PT Dwimuria Investama Andalan adalah Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono, sehingga keduanya adalah pengendali terakhir BCA.

Berdasarkan laporan keuangan yang dimuat di Harian Bisnis Indonesia pada Rabu (31/7/2024) laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp14,44 triliun, naik 7,98% yoy, sedangkan sebesar Rp12,11 triliun merupakan laba untuk kepentingan non pengendali. 

Capaian laba bersih ini didorong oleh pendapatan bunga dan syariah yang senilai Rp46,59 triliun. Lalu, beban bunga dan syariah sebesar Rp6,18 triliun pada Juni 2024. Alhasil, pendapatan bunga dan syariah bersih naik 8,58% yoy menjadi Rp40,41 triliun dari Rp37,21 triliun.

Selain itu, dari sisi pendapatan operasional lainnya, pendapatan provisi dan komisi bersih mencapai Rp8,66 triliun dari sebelumnya Rp8,09 triliun.

Lebih lanjut, aset Dwimuria Investama pada semester I/2024 tumbuh 4,49% yoy menjadi Rp1.576,26 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp1.508,45 triliun. 

Kenaikan aset ini di antaranya didorong oleh kredit yang diberikan, setelah cadangan, yang senilai Rp796,19 triliun. Kemudian, piutang pembiayaan konsumen, setelah cadangan sebesar Rp9,86 triliun dan efek-efek untuk tujuan investasi, setelah cadangan, senilai Rp343,86 triliun. 

Kemudian, liabilitas perusahaan juga naik 4,57% yoy dari Rp1.124,92 triliun per Juni 2024 menjadi Rp1.176,34 triliun. Sementara itu, ekuitas juga mengalami peningkatan 4,01% yoy dari Rp376,56 triliun menjadi Rp391,67 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper